Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Pohon di Hutan Pati Tumbang Dirusak Sekelompok Orang

Kompas.com - 01/11/2017, 22:11 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

PATI, KOMPAS.com - Ratusan pohon di kawasan hutan di wilayah Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengalami kerusakan parah.   Pohon yang tumbuh di lahan milik Perhutani KPH Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jateng itu roboh bertumbangan setelah diduga dirusak oleh sekelompok orang dengan cara ditebangi.

Administratur Perhutani KPH Purwodadi, Dewanto, menyampaikan, sesuai data di lapangan, tercatat sebanyak 158 pohon jati dan 723 pohon kayu putih rusak ditebangi. Pohon jati ditanam sejak tahun 2011 dan 2013, serta pohon kayu putih ditanam pada tahun 2015.

"Kami sangat menyayangkan aksi perusakan hutan ini. Diduga dirusak pelaku yang lebih dari satu. Ditebangi dan ditinggal begitu saja. Kejadian diketahui warga pada Senin pekan ini," kata Dewanto kepada Kompas.com, Rabu (1/11/2017).

Menurut Dewanto, sejauh ini Perhutani sudah bekerjasama dengan pihak desa, lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan juga Kepolisian untuk mengungkap kasus dugaan perusakan hutan yang cukup menghebohkan masyarakat setempat itu. 

Baca juga: Surga Tersembunyi di Tengah Hutan, Layak Jadi Ikon Wisata Grobogan

Perhutani bekerja sama dengan LMDH langsung melakukan pembersihan pohon tumbang serta melakukan teknis penanaman kembali. "Polisi masih menyelidiki kerusakan hutan ini. Kerugian sekitar Rp 22 juta," kata Dewanto.

Sementara itu Kepala Desa Prawoto, Hyro Fachrus, menyampaikan, selama ini warga di desanya hidup rukun berdampingan tanpa ada gesekan. Warga sebagai mitra Perhutani juga selalu berkoordinasi baik dengan mensoal pengelolaan lahan di kawasan hutan itu.

"Pohon yang ditebangi itu juga dibuang di jalan desa sehingga sempat mengakibatkan kemacetan. Pohon yang ambruk juga merusak lahan pertanian warga. Kami mengecam pelaku perusakan hutan yang tentunya merugikan kami sebagai mitra Perhutani. Kami juga tak habis pikir motif apa dibalik perusakan hutan ini," ucap Hyro.

Kompas TV Pemasangan kamera tersembunyi atau trap cam semakin diperbanyak guna memperluas pelacakan kucing bakau dan satwa langka lain di hutan mangrove.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com