BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjawab pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang menilai kinerjanya tak lebih baik dari sejumlah kepala daerah lain. Jika demikian, Ridwan meminta Hasto menyertakan data pembanding.
"Ukurannya apa, kalau membuat pernyataan itu harus dengan data. Mau membandingkan apanya, IPM kita lebih tinggi dari Kota Bogor dan Kota Surabaya," ujar Ridwan di Balai Kota Bandung, Selasa (31/10/2017).
"Pertumbuhan ekonomi kita mendekati 8 persen lebih bagus dari kedua kota itu (Bogor dan Surabaya). Satu-satunya kota yang kinerja birokrasinya A itu hanya Kota Bandung. Jadi apanya yang disebut lebih baik?" tambahnya.
Emil, sapaan akrabnya, menilai pernyataan Hasto subjektif dan cenderung berbau politis. Karenanya, jika mau mengukur kinerjanya dalam memimpin Kota Bandung mesti berdasar parameter yang tepat.
(Baca juga : Ridwan Kamil Curhat Proyeknya Selalu Di-bully Orang)
"Dalam politik itu subjektif. Maka kalau mau berbicara kinerja Kota Bandung bicaralah dengan data jangan persepsi. Jadi saya kira silakan saja mengomentari, saya apresiasi. Tapi kalau diskusi dengan saya bawalah data. Kalau tidak bawa data itu namanya tafsir pribadi," ucap Emil.
"Tanya ke beliau datanya dari mana, ini pasti konteksnya Pilgub. Jadi kalau saya bilang, tanyakan datanya, proses keberhasilan pembangunan mah gampang ngukurnya," jelasnya.
Hal itu berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh tim kajian kepemimpinan internal partai berlambang banteng tersebut.
(Baca juga : Kinerja Tak Cemerlang, Alasan PDI-P Tak Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar)
Menurut Hasto, kepala daerah yang dibandingkan dengan RK antara lain, Wali Kota Bogor Bima Arya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi), Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
"Kami membandingkan mana yang mampu membangun perubahan yang sistematik, perubahan yang tidak diukur media sosial tapi ya diukur kerja faktual di lapangan," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (30/10/2017).
"Dari situ kami simpulkan cukup jauh RK dengan Bima Arya dan bu (Tri) Rismaharini dari aspek kinerjanya," tutupnya.