Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Cangkul, Petani Tewas Tersambar Kereta

Kompas.com - 31/10/2017, 13:45 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

BANYUMAS, KOMPAS.com - Seorang petani tewas tersambar Kereta Sawunggalih Pagi di kilometer 366+8/9 Grumbul Menganti, Desa Sawangan RT 2 RW 3 Kecamatan Kebasen, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (31/10/2017) sekitar pukul 08.51 WIB.

Korban bernama Dasam Arsanom (61), warga desa setempat, tewas dalam kondisi mengenaskan.

Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko, mengatakan, kejadian bermula saat korban berangkat ke sawah sekitar pukul 08.51 WIB. Korban berjalan kaki dari rumah dengan membawa sebilah cangkul dan menyeberangi rel kereta.

“Kebetulan di daerah itu telah dibangun double track (jalur ganda), di mana jalur rel yang baru lebih tinggi sekitar 1 meter dari rel yang lama,” kata Ixfan.

Dengan posisi ketinggian yang berbeda, korban yang saat itu membawa sebilah cangkul kesulitan untuk turun. Dia meletakkan cangkul di jalur rel baru, kemudian turun ke jalur rel lama.

“Saat akan mengambil cangkul yang diletakan di atas rel baru, pada saat bersamaan melintas Kereta Sawunggalih Pagi dari arah Stasiun Randegan,” ungkapnya.

Melihat ada seseorang di dalam lintasan, masinis langsung memberikan semboyan 35. Meski demikian, insiden tetap tak dapat terhindarkan.

“Saat petugas mendatangi lokasi, korban sudah ditemukan tewas tergeletak di samping rel,” ungkapnya.

Mendapat laporan tersebut, petugas berkoordinasi dengan aparat Kepolisian dan Puskesmas untuk proses evakuasi dan penanganan lebih lanjut. Setelah dilakukan pengecekan, petugas Puskesmas Kebasen menyimpulkan insiden yang menimpa korban akibat murni kecelakaan.

 

Kompas TV Sebuah truk bermuatan material di Banyuwangi, Jawa Timur, ringsek disambar kereta api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com