Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Taksi "Online", Ribuan Sopir Taksi Konvesional Demo Wali Kota Batam

Kompas.com - 31/10/2017, 12:08 WIB
Hadi Maulana

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Ratusan sopir taksi konvensional dari berbagai perusahaan,
Selasa (31/10/2017) pagi ini melakukan aksi damai di depan kantor wali kota Batam.

Aksi ini merupakan bentuk penolakan beroperasinya secara resmi transportasi
berbasis online di Batam.

Bahkan informasi yang diperoleh di lapangan, jumlah peserta aksi damai ini akan terus
bertambah karena diikuti seluruh taksi konvensional yang ada di Kota Batam saat ini.

Para sopir taksi konvensional ini berkumpul sejak pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB. Mereka rela kehujanan hanya ingin menyampaikan aspirasinya menolak beroperasinya taksi online.

"Kami minta taksi online ditinjau kembali operasinya," kata Amir, salah satu sopir taksi yang
ikut aksi damai tersebut.

Ia menilai dengan adanya taksi online ini, mata pencaharian yang telah dilakoninya selama belasan tahun terancam hilang.

"Kami minta Pak Wali Kota berani tegas dalam menentukan keputusan ini," katanya.

Setelah lama berdiri dan memarkirkan kendaraan mereka di depan kantor Wali Kota Batam,
akhirnya sekitar pukul 11.05 WIB, Wali Kota Batam Rudi bersama Kapolresta Barelang Kombes Hengki mendatangi Komisi III DPRD Batam untuk duduk bersama dengan para
sopir taksi di Batam.

Sampai saat ini rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPRD Kota Batam masih
berlangsung.

Baca juga: Baca juga : Dirampok, Pengemudi Taksi Online Diikat, Dipukuli, dan Diturunkan di Jembatan

Di bagian lain, Kepala Dinas Perhubungan Yusfa Hendri mengaku taksi online atau taksi
konvesional sama-sama transportasi yang dibutuhkan masyarakat Batam. Jika ada yang
bersalah, keduanya akan ditindak tegas.

Bahkan saat ini sudah ada 29 kendaraan pelat hitam yang merupakan taksi online yang
diamankan. Saat ini perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Batam.

"Tapi pihak kejaksaan mengatakan perkara ini hanya bentuk teguran karena tidak ada izin dan
sulit dicari sanksi hukumannya," kata Yusfa.

Kompas TV Pemkot Manado, Sulawesi Utara menutup kantor sebuah usaha transportasi online.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com