Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Beri Motivasi kepada Warga, Gubernur NTT Menangis

Kompas.com - 30/10/2017, 18:01 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memantau tambak garam di Bipolo, Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (30/10/2017).

Kunjungan Menteri Luhut ke tambak garam Bipolo didampingi dengan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis, Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan sejumlah pejabat lainnya.

Sebelum mengunjungi tambak garam Bipolo, Luhut memimpin rapat koordinasi tentang pengelolaan dan pengembangan garam nasional bersama sejumlah pejabat di Hotel Aston Kota Kupang.

Rapat bersama forum komunikasi pimpinan daerah NTT dan pejabat lainnya digelar secara tertutup.

Saat berada di tambak garam, Luhut yang didampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya, sempat berbicara dengan puluhan warga Desa Bipolo.

(Baca juga: Asisten Pribadi Menteri Susi yang Jadi Buah Bibir...)

Luhut memberikan motivasi kepada warga untuk terus bekerja keras dengan anak cucu mereka. Mendengar motivasi itu, Gubernur Frans Lebu Raya langsung meneteskan air mata.

"Jadi Pak Gubernur mau buat rakyatnya sejahtera. Tidak boleh hanya investor saja yang main. Dengan adanya tambak garam ini diharapkan agar anak cucunya bisa menjadi sejahtera," kata Luhut.

"Nanti anak-anak Bapa sekalian akan menjadi hebat karena itu harus bekerja keras dan terus berdoa pasti Tuhan Yesus akan buka rezeki buat Bapa Ibu sekalian," tambah Luhut yang disambut tepuk tangan warga sekitar.

Gubernur Frans Lebu Raya yang terharu, kemudian mengambil sapu tangan di saku celana kirinya dan menyeka air mata yang membasahi kedua pipinya.

Tambak garam di Bipolo baru dikembangkan oleh PT Garam sejak Mei 2016 di lahan seluas 385 hektar dengan nilai investasi mencapai Rp 4,5 miliar.

Lahan yang terletak Teluk Kupang tersebut, masih akan diperluas lagi hingga mencapai sekitar 8.000 hektar dengan prediksi rata-rata produksi 700.000 sampai 800.000 ton per tahun.

 

 

Kompas TV Pemerintahan Jokowi-JK, sejak awal fokus dalam pengembangan potensi maritim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com