Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Massa HMI di Mapolda Sulbar Ricuh, Seorang Mahasiswa Pingsan

Kompas.com - 30/10/2017, 15:30 WIB
Junaedi

Penulis

Kompas TV Pemkot Manado, Sulawesi Utara menutup kantor sebuah usaha transportasi online.

MAMUJU, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam cabang Mamuju, Sulawesi Barat, di depan kantor Mapolda Sulbar berakhir bentrok dengan petugas, Senin (30/10/2017).

Bentrokan dipicu sikap mahasiswa yang menolak mobil water canon memadamkan pembakaran ban bekas saat pendemo sedang berorasi.

Akibat bentrokan tersebut, sejumlah mahasiswa terkena pukulan petugas hingga seorang di antaranya bahkan jatuh pingsan.

Sejumlah mahasiswa diamankan polisi karena diduga memecahkan kaca spion mobil water canon saat keributan terjadi.

Kericuhan bermula saat mahasiswa melakukan aksi bakar ban bekas di perempatan jalan Ahmad Kirang. Puluhan kader HMI tampak berhamburan dan berlarian untuk menghentikan paksa mobil water canon yang akan memadamkan ban bekas.

Penghentian paksa mobil water canon tersebut justru mengundang kericuhan hingga berbuntut keributan antara massa kader HMI dengan polisi yang mangamankan jalannya aksi unjuk rasa. Sejumlah mahasiswa diduga terkena pukulan hingga jatuh pingsan.

Beberapa mahasiswa ditangkap polisi karena diduga terlibat memecahkan kaca spion mobil water canon saat aksi unjuk rasa berlangsung.

Sejumlah kader HMI lainnya terlihat kejar-kejaran dengan petugas karena diduga jadi pemicu keributan. Seorang pengunjuk rasa yang terjebak di dalam selokan di depan kantor Mapolda Sulbar jadi sasaran pukulan hingga ikut diamankan petugas.

Baca juga : 4 Jam Setelah Pos Brimob, Mapolsek Tembagapura Juga Ditembaki

Kericuhan kembali terjadi setelah mobil meriam air itu kembali maju dan berusaha memadamkan api yang membakar ban bekas tersebut. Meski mendapat perlawanan dan penolakan mahasiswa, polisi tetap berusaha memadamkan api karena dianggap mengganggu ketertiban umum.

Akibat aksi kericuhan tersebut, ketua HMI cabang Manakarra jatuh pingsan diduga akibat dipukul oknum aparat kepolisian saat kericuhan tersebut berlangsung.

Dalam tuntuntannya, massa HMI mendesak Kapolda Sulawesi Barat Brigjen Pol Baharuddin Djafar untuk mencopot kapolres Mamuju yang dinilai tidak mendidik dan melakukan tindakan tidak etis saat melakukan pertemuan di ruang Satreskrim Polres Mamuju untuk menindaklanjuti kasus dugaan perusakan di kantor Ombudsman yang dilakukan oleh kader HMI beberapa waktu.

“Kami menuntut kapolres Mamuju segera dicopot karena yang bersangkutan tidak mendidik saat melakukan pertemuan dengan mahasiswa,” jelas Riadi, salah satu kader HMI Mamuju.

Baca juga : Pohon Beringin Berumur Seabad di Makam Keramat Tumbang Timpa 3 Rumah

Aksi tersebut mereda setelah Kapolda Baharuddin menerima kader HMI di halaman depan mapolda. Dengan duduk bersama, kapolda mendengarkan tuntutan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa.

Usai menyampaikan tuntutan dan pernyatana sikapnya, aksi mahasiswa tersebut bubar dengan tertib. Namun HMI mengancam akan berunjuk rasa dengan massa yang lebih besar jika tuntutan mereka agar kapolres Mamuju dicopot tidak dipenuhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com