Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Tak Ingin Terlalu Bergantung pada Mesin Politik Partai

Kompas.com - 30/10/2017, 07:54 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kandidat gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku tak ingin bergantung pada mesin politik partai dalam Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.

Hal itu dikatakan Ridwan menanggapi dinamika yang terjadi di internal Partai Golkar. Sebelumnya, pimpinan Partai Golkar secara lisan telah menetapkan dukungan untuk Ridwan Kamil. Namun, merapatnya Partai Golkar berpotensi mematikan mesin politik Ridwan Kamil mengingat kader Partai Golkar di Jabar kadung pro Dedi Mulyadi.

"Itu mah sudah diduga ya kita lihat lah, saya mah pada dasarnya mencoba berkompetisi pilkada ini dengan relawan yang saya bentuk," ucap Emil, sapaan akrabnya, Senin (30/10/2017).

Emil telah mengantisipasi dinamika semacam itu. Sebab itulah, ia terus intens memperkuat aktivitas relawan bentukannya untuk membantu selama proses sosialisasi.

"Saya sudah membangun sistem sendiri. Saya sudah punya sembilan relawan. Saya fokus pada kelompok itu. Kalau ditambahi jaringan partai akan sangat luar biasa, tapi kalau jaringan dari partai kurang maksimal juga gak masalah. Saya sudah punya mesin politik sendiri," tuturnya.

Baca juga : PPP Tegaskan Kursi Pengusung Ridwan Kamil Sudah Cukup Tanpa Golkar

Keberadaan relawan, kata Emil, sangat penting dalam memelihara tingkat elektabilitasnya. Hal itu pula, sambung Emil, yang membuat hasil surveinya selalu tinggi dibandingkan bakal calon lainnya.

"Tapi intinya saya punya sembilan tim yang terus bergerak. Kenapa elektabilitas saya konsisten? Karena saya punya tim sendiri yang me-maintance elektabilitas. Bergerak mengajak warga, mengajak tokoh, menyosialisasikan setiap saat, itu cara saya," paparnya.

"Saat cara itu dilengkapi partai dan kadernya alhamdulillah kalau tak maksimal juga tidak akan menggantungkan terlalu besar," jelasnya.

Baca juga : Ridwan Kamil: Saya Pemain Pilkada, Sudah Tahu Triknya

Kompas TV Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi belum mau memberikan komentar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com