Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes Jalan-jalan ke Singapura, Bupati Demak Sebut Camat yang Pergi

Kompas.com - 27/10/2017, 08:54 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Sejumlah aktifis dari Lembaga Studi Kebijakan Publik ( LSKP ) Jateng dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Demak, mempertanyakan jalan-jalan Bupati Demak ke luar negeri.

Mereka mengadukan acara jalan-jalan bupati bersama rombongan itu ke DPRD Demak, Kamis (26/10/2017) siang. Dalam audiensi tersebut, para aktifis ditemui Wakil Ketua DPRD Demak, Fahrudin Bisri Slamet.

Ketua LSKP Jateng, Muhammad Rifai, meminta DPRD Demak memanggil bupati beserta jajarannya.

"Kami meminta DPRD Demak menanyakan kebenaran acara jalan-jalan itu. Dalam agenda apa pergi ke Singapura. Apakah sudah izin kepada menteri seperti yang diatur oleh peraturan perundang-undangan," ujar Rifai.

(Baca juga : Semoga Pak Bupati Demak yang Baru Amanah dan Tidak Korupsi)

Pada 13-15 Oktober lalu, Bupati Demak M Natsir beserta ajudan dan pengawalnya, Sekda Demak, Singgih Setiono, serta kasubag rumah tangga, para kepala bagian, asisten bupati dan BPAD, berkunjung ke Singapura dalam rangka syukuran diraihnya WTP dan lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

"Kunjungan itu dalam rangka kedinasan ataukah hanya sekedar berwisata. Perlu adanya ketegasan dari DPRD Demak untuk menanyakan hal tersebut," tandasnya.

Menurut Rifai, sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 116 Tahun 2003 serta Permendagri Nomor 29 Tahun 2016, kepala daerah dan wakil kepala daerah dilarang keluar negeri tanpa izin menteri.

"Kepala daerah yang melakukan kunjungan keluar negeri tanpa persetujuan Mendagri, bisa dikenai sanksi pemberhentian sementara selama tiga bulan," tandasnya.

Sementara itu, Fahrudin Bisri Slamet, Wakil Ketua DPRD Demak menyatakan, pihaknya segera melakukan klarifikasi kepada eksekutif (bupati), terkait acara kunjungannya ke Singapura.

"Informasi ini valid atau hoax, harus ada klarifikasi," ujarnya.

(Baca juga : Kronologi Penangkapan Mantan Bupati Demak)

Kepergian kepala daerah, sambung dia, harus jelas tujuannya. Apalagi itu menyangkut kedinasan, karena menggunakan uang negara yang harus dipertanggungjawabkannya.

"Kalau memang kunjungan kerja ke luar negeri, semestinya ada pemberitahuan ke kita (DPRD Demak)," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Demak M Natsir, membenarkan ada sejumlah pejabat yang berkunjung ke Singapura. Tujuan utama camat se-Kabupaten Demak dalam rangka 'ngangsu kaweruh' (menimba ilmu), penataan pajak retribusi dan cara peningkatannya.

"Betul ada yang ke Singapura ada yang tidak. Teman-teman camat ada yang ke Singapura, saya tetap menunggu di Batam, karena ketemu warga Demak. Banyak warga kita yang bekerja di sana (Batam) membuat batu bata. Sebagian besar dulu murid saya di SD Jati, SD Kedondong dan SD Kuncir," kata Natsir.

Kompas TV Kecamatan ini sudah krisis air bersih selama 3 bulan, karena sumur sumber air bersih satu-satunya mengering.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com