Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Mengaku Kenal Baik dengan Bupati Nganjuk

Kompas.com - 26/10/2017, 14:06 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku, mengenal dekat dengan sosok Taufiqurrahman, Bupati Nganjuk yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (25/10/2017).

Tjahjo mengatakan, Taufiqurrahman termasuk bupati yang sukses. Hal itu ditandai dengan posisinya yang menjabat sebagai Bupati Nganjuk selama dua periode berturut-turut pada 2008-2013 dan 2013-2018.

"Dia, bupati yang sukses. 10 tahun jadi bupati," kata Tjahjo, usai memberikan kuliah umum di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/10/2017).

Dia mengatakan, sebelum ditangkap, Taufiqurrahman sempat hadir dalam kegiatan arahan yang disampaikan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. "Jam 3 sore, dia masih di Istana bersama pak Presiden. Dia teman saya, saya kenal baik," katanya.

Baca juga : PDI-P Tak Akan Beri Rekomendasi Istri Taufiqurrahman Maju Pilkada Nganjuk

Taufiqurrahman sebelumnya juga pernah berurusan dengan KPK pada akhir tahun 2016.

Saat itu, KPK menetapkan Taufiqurrahman sebagai tersangka kasus korupsi APBD Nganjuk 2009-2015. Perkara itu adalah perkara limpahan dari Kejaksaan.

Dia diduga terlibat dan mengintervensi pengerjaan lima proyek infrastruktur di Nganjuk.

Atas kasus tersebut, ia kemudian mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Jakarta Selatan. "Dia menang dalam gugatan itu," tuturnya.

Menurut Tjahjo, pihaknya sejauh ini sudah berkoordinasi dengan lembaga antirasuah itu agar tidak ada lagi pejabat yang terlibat kasus korupsi. Termasuk, mempetakan area dan daerah yang rawan korupsi.

"Sistemnya sudah ada, pengawasannya ada, pencegahannya juga ada. Soal masih ada yang korupsi, apakah yang salah sistem? Saya kira tidak. Kita kembalikan ke masing-masing individu," sebut dia.

Kompas TV KPK kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan terhadap kepala daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com