Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhiri Konflik, Warga Dua Desa Berdoa Bersama di Lokasi Bentrok

Kompas.com - 26/10/2017, 12:08 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Warga Desa Dadibou dan Desa Risa di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, yang terlibat konflik akhirnya sepakat berdamai.

Untuk mengakhiri pertikaian ini, sekitar 250 warga terdiri dari ibu, bapak dan anak-anak tumpah ruah saat merayakan perdamaian di lokasi pertikaian, Rabu (25/10/2017).

Mereka merayakan perdamaian dengan menggelar doa bersama di areal persawahan, perbatasan dua desa yang terlibat bentrok.

Berbagai elemen hadir dalam acara doa bersama yang berlangsung sejak pagi itu, di antaranya Kapolres Bima AKBP Bagus S Wibowo, Wakil Bupati Bima Dahlan M Noer, Ketua MUI Abdurahim Haris, Danrami Woha, Mayor Infanteri I Ketut Sudasa, Danki Bromob Iptu Maruf.

Sebelum doa bersama, dua kepala desa mengucapkan terimakasih kepada warga desa yang sepakat untuk mengakhiri pertikaian yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Untuk ke depan, kami tetap menjaga perdamaian ini. Masing-masing orangtua untuk sama-sama menjaga anak-anak kita karena selama ini yang memicu konflik adalah berawal dari anak-anak," ujar Kades Risa, Arifudin.

(Baca juga: Pasca-kematian Ricko, Bobotoh Bakal Berdamai dengan The Jakmania)

Ungkapan senada juga disampaikan Kepala Desa Dadibou, Yakub. Dia berharap, tidak ada lagi konflik atau pertikaian antarwarga.

"Semoga perkumpulan kita hari ini adalah yang terakhir. Jangan ada lagi konflik. Mari kita jaga perdamaian ini dengan memupuk silaturahmi. Bagaimana pun juga, kita adalah satu keluarga," ucap Yakub.

Sementara itu, Wakil Bupati Bima Dahlan M Noer meminta kepada seluruh warga yang hadir untuk membangun kerja sama yang baik guna mencegah terjadinya konflik sosial seperti yang sudah terjadi.

"Pertemuan kita hari ini disaksikan oleh tanah sawah yang kita duduki agar menjadikan pertemuan yang terakhir. Mari kita sepakat untuk mengakhiri konflik, lupakan segala hal buruk yang pernah terjadi di tempat ini," ungkap Dahlan saat menutup sambutannya.

Sebelumnya, warga dua desa ini terlibat bentrok. Konflik dua kelompok warga ini dipicu tawuran antarpelajar SMA sehingga menimbulkan reaksi warga desa.

Warga yang bersitegang akhirnya terlibat saling serang di areal persawahan sehingga menyebabkan dua korban luka-luka.

Menyikapi konflik itu, berbagai elemen terus berupaya melakukan mediasi agar mereka berdamai. Setelah dilakukan pendekatan secara persuasif, warga dua desa yang terlibat konflik akhirnya berujung islah.

 

Kompas TV Belum diketahui penyebab bentrokan pecah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com