Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergeseran Sumber Gempa Gunung Agung Saat Ini Mirip Pola Tahun 1963

Kompas.com - 25/10/2017, 20:43 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com - Kasubdit Mitigasi Gunung Api wilayah timur PVMBG Devi Kemal mengatakan bahwa pusat gempa yang terjadi di Gunung Agung mengalami pergeseran.

Sebelumnya, lanjut dia, pola kegempaan bersumber di barat laut dari puncak kawah, sedangkan sejak Sabtu (20/10/2017) lalu bergeser ke timur laut, mirip pola tahun 1963 saat Gunung Agung meletus.

"Tanggal 20 kegempaan menurun drastis, konsentrasi di timur laut dari kawah, ke depan akan kita monitor terus, sudah ada perpindahan sumber," kata Devi, Rabu (25/10/2017).

Menurut dia, dari sisi lokasi memang mirip. Tapi pihaknya akan terus melakukan pengamatan. Devi mengatakan, ketika Gunung Agung meletus pada tahun 1963, alat pengukur atau seismometer baru dipasang setelah meletus.

Gempa yang terjadi ketika itu berskala 5,5 magnitudo, sedangkan saat ini, walau sumbernya sama, tetapi kekuatannya masih pada kisaran 2 magnitudo, masih jauh di bawah magnitudo tahun 1963.

"Lokasinya memang mirip, bukan berarti akan sama seperti itu tahun 63. Magnitudonya yang penting, makanya diamati terus," kata Devi.

Devi mengatakan, memang ada penurunan drastis kegrmpaan dalam sepekan terakhir. Tapi penting diketahui bahwa gempa Gunung Agung terus berfluktuasi. Yang berubah adalah baselinenya.

Jika sebelumnya gempa Gunung Agung berfluktuasi pada angka 600-1.000 kali sehari, beberapa hari terakhir berfluktuasi pada 100-300 kali sehari. Perubahan baseline ini disertai dengan pergeserah lokasi gempa.

Pergeseran lokasi sumber gempa ini juga disertai aliran magma yang mengisi reservoir (kantong magma) pada kedalaman yang lebih dangkal. Pengisian reservoir ini tentu membutuhkan waktu.

"Sesuai dengan pengukuran lokasi gempa, magma isi reservoir dangkal. Karena itu gempa relatif lebih sedikit," kata Devi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com