Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Bersyukur Bisa Bayar Retribusi Pasar Pakai Kartu Elektronik

Kompas.com - 25/10/2017, 13:34 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

Kompas TV Sapa Indonesia akan berbincang dengan Achmad Zulkarnain atau lebih sering dipanggil Bang Dzoel, fotografer asal Banyuwangi.

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pedagang di Pasar Induk Banyuwangi sudah tidak perlu lagi membayar retribusi dengan menggunakan uang tunai. Sejak Rabu (25/10/2017), mereka bisa membayar retibusi menggunakan kartu elektronik.

"Pemungutan retribusi secara eletronik atau e-retribusi ini diterapkan pertama ya di Banyuwangi dan dengan e-retribusi ini, pedagang tidak perlu mengeluarkan uang tunai dari dompet, saku atau dari stagen yang dililit di perut. Biasanya ibu-ibu ini yang nyimpen uang di stagen," ungkap Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat launching e-retribusi di Pasar Banyuwangi, Rabu.

Nantinya, para pedagang cukup tapping kartu e-retribusi pada perangkat yang dibawa oleh petugas bank dan pembayaran bisa dicek langsung melalui sistem. Hal ini untuk meningkatkan transparansi dalam pengelolaan pendapatan daerah.

"Pembayaran dengan cara ini sudah tidak ribet lagi dengan kembalian. Selain itu juga membangun rasa saling percaya antara masyarakat dan pemerintah karena ada masyarakat yang takut dananya bocor tapi kalau gini kan terpantau semuanya," ungkap Anas.

(Baca juga : Warga Perbatasan di Sebatik Tak Boleh Lagi Bayar Retribusi Dermaga Pakai Ringgit)

Dia mengaku, akan mengembangkan pembayaran retribusi menggunakan kartu tersebut di seluruh pasar di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Pemungutan retibusi secara elektronik tersebut adalah program kerjasama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan bank di Indonesia.

Sementara itu, Catur Budi Harto, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI, menjelaskan, ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan para pedangang dengan menggunakan kartu elektronik dalam membayar retribusi.

Salah satunya adalah identitas para pedagang sudah terdata dan terekam sehingga mempermudah jika mereka mengajukan kredit atau urusan perbankan lainnya.

"Ini baru pertama kali di Indonesia karena kartunya komplit, bukan hanya bisa bayar retribusi tapi juga bayar tol, debet dan keperluan lain yang terintegrasi seperi bayar listrik," tuturnya.

Ada 600 pedagang di Pasar Banyuwangi yang mendapatkan kartu eketronik yang sudah terisi saldo sebesar Rp 50.000.

"Jika ada yang belum dicetak minggu ini sudah selesai dan sejak hari ini bisa dilakukan pembayaran menggunakan kartu," tambahnya.

Rosida, pedagang daging ayam di Pasar Banyuwangi kepada Kompas.com mengaku terbantu dengan menggunakan kartu elektronik untuk membayar retribusi.

Tiap hari, dia harus menyediakan uang sebesar Rp 2.500 untuk membayar retribusi kepada dua petugas yang datang setiap hari.

"Kalau saya tiap hari Rp 2.500 dibayar ke dua petugas, satu bayarnya Rp 1.000, satunya lagi bayar Rp 1.500. Tiap pedagang beda-beda sesuai dengan besar lapaknya. Kalau bayar pakai kartu kan jelas. Kalau pakai tunai kadang saya masih sibuk melayani pembeli belum lagi ngurusi kembalian. Mungkin kecil tapi kalau tiap hari kan besar juga," tutur Rosida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com