Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-gempa Bumi, 874 Warga Lembata Masih Mengungsi

Kompas.com - 21/10/2017, 22:38 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 874 warga Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih berada di sejumlah tempat pengungsian, pasca-gempa bumi yang mengguncang wilayah itu dua pekan lalu.

Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday mengatakan, jumlah awal pengungsi beberapa hari setelah gempa bumi, mencapai 2.107 orang, namun sebagian besar telah kembali ke rumah mereka.

"Yang sudah kembali ke desa atau rumah mereka yakni sebanyak 1.233 orang. Sedangkan yang masih mengungsi yakni 874 orang," kata Thomas kepada Kompas.com, Sabtu (21/10/2017) malam.

Thomas merinci, warga yang masih mengungsi tersebut yakni berasal dari Desa Lamagute sebanyak 351 orang (338 orang di Lewoleba, 13 di desa tetangga).

Selanjutnya, di Desa Waimatan sebanyak 439 orang (184 orang di rumah jabatan bupati, 92 orang di rumah keluarga dan 163 orang di desa tetangga).

"Sedangkan di Dusun 1, Desa Lamawara sebanyak 84 orang di Waipukang sekitar kantor camat Ile Ape," jelasnya.

Baca juga : Gempa Bumi Lembata, 100 Rumah dan 1 Gereja Rusak

Sebelumnya diberitakan, empat kali gempa bumi mengguncang Lembata pada Selasa (10/10/2017) dan satu kali gempa pada Rabu (11/10/2017).

Akibatnya, batu berukuran besar menghancurkan rumah warga dan memenuhi sebagian badan jalan raya di sejumlah titik di wilayah itu.

Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday mengatakan, rumah warga yang rusak akibat tertimpa bebatuan. Ada juga yang retak karena guncangan gempa.

"Hampir semua desa di lereng Gunung Ile Lewotolok beberapa rumah warga terkena batu. Saat ini masih dilakukan pendataan lagi," ucapnya kepada Kompas.com, Selasa malam.

Baca juga : Terus Bertambah, Pengungsi Gempa Bumi di Lembata Capai 2.172 Orang

Kompas TV Akibat kerusakan ini, ratusan warga terpaksa mengungsi. Selain merusak rumah warga, gempa juga mengakibatkan sebagian jalanan rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com