Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengketa Tanah, Warga Tanam Puluhan Pohon Pisang di SD Inpres Ini

Kompas.com - 20/10/2017, 12:02 WIB
Junaedi

Penulis

MAMUJU,KOMPAS.com - Sebuah Sekolah Dasar (SD) Inpres di Desa Takandeang Kecamatan Tapalang, Mamuju, Sulawesi Barat ditanami puluhan pohon pisang oleh warga. Warga tersebut mengklaim lokasi dan bangunan sekolah merupakan tanah warisan milik leluhur mereka.

Tanaman pohon pisang yang memenuhi halaman sekolah menyebabkan poses belajar mengajar terganggu. Pelajaran praktik olahraga misalnya tak bisa dilakukan lantaran lapangan mereka dipenuhi tanaman pisang.

Kepala SD Rasyid, mengatakan, warga menanam pohon pisang di halaman sekolah sejak Rabu (8/10/2017) sore lalu, saat siswa sudah meninggalkan sekolah.  Dia sangat kaget ketika masuk di halaman sekolah ternyata banyaknya tanaman pohon pisang.

“Kaget juga karena Rabu siang belum ada tanaman pisang, esoknya setelah datang ke sekoah sudah penuh pisang,” kata dia saat ditemui Jumat (20/10/2017).

Baca juga: Gubernur Papua: Segera Selesaikan Sengketa Batas Kabupaten/Kota

Menurut Rasyid, akibat tanaman pohon pisang tersebut proses belajar mengajar jadi terganggu. 

Aksi warga menanam pohon pisang di halaman fasilitas umum ini sebagai bentuk protes warga yang mengklaim bahwa tanah seluas 50 x 70 are tempat bangunan sekolah tersebut berdiri merupakan warisan mereka. Warga juga mengancam untuk menyegel sekolah jika tanah tersebut tidak segera dikosongkan atau diberi ganti rugi.

Lokasi sekolah sendiri mulai diklaim warga sebagai tanah milik mereka semenjak 2 bulan terakhir.

Pihak sekolah telah berupaya dengan menyurati Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Kabupaten Mamuju untuk mencari solusi masalah ini. Demi kelangsungan proses belajar mengajar para siswa.

Kompas TV Sekolah Disegel, Siswa Terpaksa Belajar Dekat Toilet


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com