Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Beli Sekilo Sabu dari China Rp 200 Juta, di Indonesia Dijual Rp 2 Miliar"

Kompas.com - 19/10/2017, 19:54 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mengungkapkan, bisnis narkoba di Indonesia sangat menggiurkan karena keuntungannya berkali-kali lipat dari modal.

"Beli sekilo sabu dari China, harganya Rp 200 juta. Di Indonesia, dijual sampai jadi Rp 2 miliar, bisnis yang menggiurkan...!" kata Budi Waseso, Kamis (19/10/2017).

Indonesia, sambung dia, menjadi sasaran utama para mafia narkoba jaringan internasional untuk memasarkan hasil produksinya.

Tak hanya itu, Indonesia juga menjadi laboratorium dunia untuk peredaran narkoba. Barang haram ini masuk lewat pelabuhan dan jalan tikus mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalimatan Barat, dan Kalimatan Timur.

"Ini jalur tikus, pintu masuknya narkoba ke Indonesia. Mari sama-sama kita berantas, hantam bandar-bandar narkoba itu," ucapnya.

(Baca juga: Buwas: Bandar Narkoba yang Mati Masih Kurang Banyak)

Ditanya berapa jumlah bandar narkoba di Indonesia yang sudah ditembak mati BNN, jawabnya kurang banyak. Katanya, bandar narkoba adalah pelaku pembunuh massal. Masih sedikit yang dihukum mati, padahal korbannya ribuan.

"Paling puluhan bandar yang mati. Padahal mereka pembunuh massal," ujar pria yang biasa dipanggil Buwas ini.

Dia berharap, pemerintah Indonesia segera merealisasikan penjara khusus pelaku narkoba dengan pengawalan dan pengawasan yang dilakukan buaya.

Buwas yakin, penjara ini akan memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan narkoba. Saat ini, semua Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia, 80 persen penghuninya adalah pelaku dan terpidana kasus narkoba.

"Selama ini kita menganggap kejahatan narkoba adalah kejahatan biasa, padahal 80 persen penghuni Lapas adalah pelaku kejahatannya. Makanya saya ingin penjara buaya segera terealisasi," tuturnya.

(Baca juga: Buwas: Indonesia Diserang Narkoba Asal China dan Belanda)

Sebelumnya diberitakan, Buwas mengatakan, saat ini Indonesia diserang narkoba jenis sabu dan pil ekstasi asal China dan Belanda. Barang haram itu masuk dalam jumlah besar dan beredar luas di masyarakat.

"Ini sabu dari China, ekstasi dari Amsterdam, Belanda. Sabu ada 191 kilogram, ganja 520 kilogram dari Aceh dan ekstasi 43.450 butir. Kita musnahkan semua," kata Buwas saat pemusnahan barang bukti narkoba di Medan.

Kompas TV Badan Narkotika Nasional kamis siang akan memusnahkan 191 Kg narkotika jenis sabu, 43.350 pil ekstasi dan 520 Kg ganja kering.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com