Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengkulu Bentuk Koridor Gajah

Kompas.com - 19/10/2017, 12:21 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Pemprov Bengkulu bersama sejumlah LSM, pengusaha, dan beberapa kelompok lainnya membentuk kawasan lintasan koridor gajah dalam upaya pelestarian dan perkembangbiakkan gajah di daerah itu.

"Baru saja dibentuk forum pengelola koridor gajah sumatera sebagai upaya pelestarian," kata Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA), Bengkulu, Abu Bakar, Kamis (19/10/2017).

Pembentukan koridor gajah ini menurut Abu Bakar cukup penting dalam upaya konservasi dan perlindungan gajah di daerah itu. Kondisi gajah di Bengkulu menurut dia sangat memprihatinkan dengan jalur yang terputus dan tidak terhubung satu sama lain akibat permukiman penduduk, perkebunan, dan lainnya.

"Jika gajah tak memiliki koridor dan dibiarkan jalur masing-masing terputus atau tidak terkoneksi antara satu kelompok dengan kelompok lain maka gajah sumatera akan cepat punah," kata Abu Bakar.

Baca juga: BKSDA Duga 2 Gajah yang Tewas Terkena Racun

Dia menambahkan, gajah hidup berkelompok, di Bengkulu saat ini terdapat tiga kelompok gajah dengan jumlah satu kelompok berkisar 8 hingga 20 ekor. Selama ini ketiga kelompok tersebut memiliki jalur lintasan yang tidak berhubungan atau terputus akibat permukiman, perkebunan, kawasan Hak Pengelolaan Hutan (HPH) dan akitiftas lainnya.

"Karena antar kelompok tidak terkoneksi atau tidak memiliki koridor, maka sering terjadi perkawinan sekelompok (inbreeding). Perkawinan satu kelompok akan menghasilan gajah yang lemah serta berumur pendek," paparnya.

Menurut dia, hasil perkawinan gajah dalam satu kelompok selain menghasilkan keturunan yang lemah dan berumur pendek juga mengakibatkan keturunan gajah terkadang terlahir dalam kondisi cacat.

Bengkulu menyiapkan beberapa lokasi di Kabupaten Mukomuko dan Bengkulu Utara sebagai koridor gajah yakni Kawasan Air Rami, Ipuh, dan Air Kuro. "Jika koridor terbentuk maka kelompok gajah akan terhubungkan," ucap dia.

Dia menyebutkan, nantinya koridor gajah tersebut akan dilengkapi dengan tanaman khas makanan gajah. Selanjutnya khusus koridor yang melintasi permukiman dan perkebunan akan dilakukan upaya sosialisasi pada warga dan unsur perusahaan agar berlaku ramah dengan kelompok gajah. "Kami targetkan koridor tersebut terbentuk pada 2018," sebutnya.

Gajah melakukan perkawinan antara 2 hingga 3 tahun dengan masa hamil yang panjang 19 bulan. Lambannya masa waktu perkawinan ini juga yang membuat perkembangbiakkan gajah menjadi lambat. Di Bengkulu menurut KSDA terdapat sekitar 50 ekor gajah liar yang tersebar di beberapa tempat tanpa terhubung dengan kelompok lain atau belum memiliki koridor.

Kompas TV Wahana Lingkungan Hidup Aceh meminta Pemerintah Aceh harus tegas terhadap penanganan konflik satwa liar


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com