Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2017, 21:04 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

Kompas TV Berkembangnya infrastruktur membuat investasi dan bisnis turut berkembang.

GROBOGAN, KOMPAS.com - Masa pendaftaran calon anggota badan penyelenggara pemilu di tingkat Kecamatan atau panitia pemilihan kecamatan (PPK) di Grobogan seharusnya sudah ditutup, Selasa (17/10/2017).

Namun, pihak KPU Grobogan memutuskan untuk memperpanjang waktu pendaftaran calon anggota PPK di tiga Kecamatan, di antaranya Kecamatan Karangrayung, Ngaringan, dan Kedungjati.

Ketua KPU Grobogan Afrosin Arif menegaskan, personel PPK yang dibutuhkan adalah 5 orang setiap kecamatan. Sesuai ketentuan, jumlah pendaftar di setiap kecamatan minimal dua kali kuota penerimaan atau 10 orang.

"Untuk tiga kecamatan itu pendaftarnya kurang dari kuota. Untuk Kecamatan Ngaringan dan Karangrayung, masing-masing ada 9 pendaftar dan Kecamatan Kedungjati pendaftarnya hanya 7 orang," tuturnya, Rabu (18/10/2017).

Menanggapi kondisi itu, pendaftaran PPK di tiga kecamatan tersebut otomatis diperpanjang hingga 20 Oktober. Pendaftaran dilakukan di kantor KPU Grobogan pada jam kerja.

Berdasarkan rekapitulasi KPU Grobogan, jumlah pendaftar PPK keseluruhan di 19 kecamatan ada 260 orang, terdiri dari 218 laki-laki dan 42 perempuan.

Pendaftar PPK paling banyak ada di Kecamatan Pulokulon, yakni 24 orang. Paling sedikit 7 orang yang ada di Kecamatan Kedungjati.

Meski ada pendaftar perempuan sebanyak 42 orang, namun ternyata tidak tersebar di setiap kecamatan. Pada tiga kecamatan, tidak ada satu pun pendaftar perempuan, yakni Kecamatan Grobogan, Ngaringan, dan Tanggungharjo.

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com