Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2017, 05:48 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bercerita tentang pengalamannya sewaktu berkunjung ke Uni Emirat Arab tiga tahun lalu. Saat itu, Jokowi mendapat sambutan istimewa. Bahkan, dia sempat berkeliling berdua dengan Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan menggunakan mobil mewah tanpa pengawalan.

Hal itu disampaikan Jokowi saat bersilaturahim bersama keluarga besar Persatuan Islam (Persis) di Masjid PP Persis, Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, Selasa (17/10/2017) malam.

"Saat saya ke UEA turun di Abu Dhabi disetirin oleh Sheikh Mohammed yang merek mobilnya saya tidak tahu. Kalau Mercy saya masih tahu, BMW saya tahu, itu mereknya enggak jelas. Disetirin sendiri, berdua tidak boleh ada pengawal," sebut Jokowi.

Saat itu, sambung dia, Syeikh Mohammed mengajaknya makan di sebuah restoran. Dua jam waktu dihabiskan untuk berbincang.

Baca juga: Presiden Jokowi Silaturahmi dengan Keluarga Besar Persis di Bandung

"Saya ditanya, 'Presiden Jokowi ndak usah ke Istana yah'. Saya diajak makan, tahu-tahu dibelokkan ke restoran, kaget saya juga. Beliau sangat kaya raya sekali. Tapi begitu sangat sederhana, mau menjemput, diajak makan di restoran, berbincang lebih dua jam di sana. Ditanya enak enggak makannya, setelah itu baru ditanya kebutuhanmu apa, kan enak sekali sudah diberi makan," tuturnya.

Jokowi memetik pelajaran berharga dari pertemuan itu. Menurut dia, gaya pendekatan sederhana para kepala negara di Timur Tengah perlu dicontoh. Sebab itu, dia pun selalu menyempatkan menjemput langsung para tamu negara di tangga pesawat untuk lebih mengakrabkan diri.

"Raja Salman kami jemput di tangga pesawat. Besok Syeikh Tamim juga dijemput di pintu pesawat. Nanti bulan Desember Sheikh Mohammed dari UEA, karena saya ke sana dijemput di depan pesawat juga," katanya.

"Beliau-beliau tahu kita adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, tetapi penjelasan soal investasi dan peluang usaha beliau tidak tahu. Itu cara beliau agar dekat dengan kita, tetapi kita sendiri perlu menjelaskan apa yang diinginkan, apa yang dibutuhkan ternyata mereka sangat tidak formal sekali," tambahnya.

Baca juga: Jokowi: Undip Kampus Besar, Dua Menteri Saya dari Undip

Negara Timur Tengah, kata Jokowi, menjadi sumber datangnya investasi untuk Indonesia. Namun, lanjut Jokowi, pola pendekatan yang baik perlu diperhatikan untuk memikat para petinggi negara agar mau menggelontorkan investasi.

Pendekatan yang intensif terhadap negara-negara di kawasan Timur Tengah sekaligus membantah soal anggapan bahwa investor di Indonesia dikuasai negara barat, Jepang dan China.

"Tadi sudah saya sampaikan kepada ketua dan jajaran pengurus bahwa pemerintah sekarang ini baru berusaha untuk menyeimbangkan agar semua kepentingan yang ada untuk negara bisa dalam posisi seimbang. Karena ada suara-suara bahwa investasi yang banyak dari barat, investasi dari Jepang, Korea Selatan atau Tiongkok," ungkapnya.

"Yang benar adalah bahwa kita sekarang ini dan saya mulai tiga tahun lalu berkunjung melakukan pendekatan dengan negara Timur Tengah. Saya bertemu Sri Baginda Raja Salman, muter bertemu Sheikh Tamim dari Qatar, bertemu lagi dengan Sheikh Mohammed di UEA untuk memberikan keyakinan kepada beliau di sana bahwa negara kita butuh investasi," tambah dia.

Kompas TV Kantor Staf Presiden atau KSP menggelar konferensi pers para menteri kabinet kerja membahas 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com