Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdakwa Pengoplos Pupuk Divonis Rendah, Tiga Hakim Diperiksa

Kompas.com - 17/10/2017, 17:16 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Tiga anggota majelis hakim Pengadilan Negeri Pangkal Pinang, menjalani pemeriksaan hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (17/10/2017).

Para anggota majelis hakim diperiksa terkait vonis rendah yang dijatuhkan pada terdakwa kasus pengoplosan pupuk.

Pejabat Humas Pengadilan Tinggi Bangka Belitung, Aksir menyebutkan, majelis hakim yang diperiksa masing-masing MP, DA, dan SR selaku ketua majelis hakim sekaligus ketua Pengadilan Negeri Pangkal Pinang.

Pemeriksaan berlangsung lebih dari dua jam dipimpin langsung Ketua Pengadilan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung, Widiono.

“Saat pemeriksaan anggota majelis hakim mengaku menjatuhkan vonis sesuai fakta di persidangan. Para majelis hakim juga membantah adanya pertemuan dengan terdakwa di luar agenda persidangan,” kata Aksir saat memberi keterangan resmi pada awak media.

(Baca juga: Empat Pengoplos Pupuk Bersubsidi Ditangkap)

Aksir mengungkapkan, dugaan permainan kasus muncul setelah majelis hakim Pengadilan Negeri Pangkal Pinang memvonis tiga terdakwa pengoplosan pupuk selama 2 bulan 20 hari. Vonis hakim lebih rendah dari tuntutan jaksa 5 bulan penjara.

Menurut Aksir, vonis rendah diberikan majelis hakim karena terdakwa hanya sebagai penjual dan tidak mengetahui kandungan pupuk di dalamnya sesuai SNI atau tidak.

Dari hasil pemeriksaan, sambung Aksir, belum ditemukan adanya tindak pelanggaran. Namun, Pengadilan Tinggi tetap mengirimkan laporan hasil pemeriksaan pada Mahkamah Agung.

Seusai menjalani pemeriksaan, anggota majelis hakim enggan memberi keterangan pada awak media. Mereka meminta awak media untuk menghubungi humas pengadilan tinggi.

“Hubungi saja humas ya,” kata Ketua Majelis Hakim PN Pangkal Pinang, Surono, sembari menaiki mobil dinasnya.

Pemeriksaan hakim dilakukan Pengadilan Tinggi Bangka Belitung setelah adanya laporan masyarakat serta berita yang beredar di media sosial.

Kompas TV Dinas Kesehatan yang datang langsung menginspeksi ke sejumlah ruangan tempat pembuatan sari kelapa.


 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com