Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orasi Ilmiah, Jokowi Singgung Pentingnya Infastruktur

Kompas.com - 17/10/2017, 15:06 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo kembali menyinggung soal pentingnya pembangunan infrastruktur saat orasi ilmiah di kampus Universitas Diponegoro Semarang, Selasa (17/10/2017).

Presiden menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia perlu digenjot lebih serius. Infrastruktur tanah air tidak boleh terlalu jauh tertinggal dengan negara lain.

"Kenapa, di mana-mana saya selalu bicara infrastruktur. Kenapa postur APBN fokus yang besar pada infrastruktur terlebih dulu?" ujar Presiden.

"Pastinya ada tahapan-tahapan berikutnya. Mengapa juga tol dibangun di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi? Anggaran infrastruktur 2014 Rp 177 triliun menjadi Rp 401 T di 2017. Kenapa dilakukan?" ujar Presiden lagi.

Jokowi menyebut pembangunan infrastruktur diperlukan untuk mengatasi ketertinggalan. Ia menyebut pembangunan Jalan Tol Jagorawi dibangun sejak 1977 dan selesai pada 1981.

Sekitar 60 km jalan berhasil dibangun dan menjadi contoh bagi negara-negara lain seperi Malaysia, Filipina, hingga China.

Baca juga: Ketika Presiden Jokowi Sisakan Waktu untuk Orasi Ilmiah di Undip...

Negara itu, sambung Presiden, melihat manajemen konstruksi dan operasional jalan tol. Namun, setelah pembangunan jalan tol itu, perkembangan infrastruktur dinilai tak berhasil.

"Tapi setelah itu setelah 2014 selesai baru 780 km, itu berapa km? Itu hampir 35 lebih. Hanya 780 km," tambah mantan wali kota Solo ini.

"Padahal yang melihat, yang meniru, China misalnya, tiap tahun berhasil membuat jalan 4.000 km, saat ini sudah lebih 280.000 km," tambahnya.

Di masa kepemimpinannya, Jokowi berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur baik di darat, laut dan udara. Di laut, pelabuhan nantinya tidak terfokus di Tanjung Priok, namun juga di Makassar, Kuala Tanjung hingga Sorong.

Sementara infrastruktur udara terus dibangun bandara-bandara di wilayah kepulauan.

"Airport juga sama, ada 17.000 pulau ada bisa dimasuki kapal dan tidak. Di pulau terpencil di Natuna, Mianggas dibangun airport kecil. Pembangkit listrik juga begitu," tambahnya.

Baca juga: Jokowi: Undip Kampus Besar, Dua Menteri Saya dari Undip

Jokowi ingin agar biaya logistik turun karena lancarnya infrastruktur. Ia menilai mahalnya barang karena infrastrurkur yang kurang memadai.

"Ongkos biaya, transportasi mencapai 2,5 lebih mahal dari negara lain. Membawa barang dari tempat lain lebih 2,5 mahal akhirnya barang yang dijual jatuhnya lebih mahal. Infrastuktur dibangun jawabannya ada di situ," paparnya.

Kompas TV Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hadir dalam pelantikan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com