Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Sepatu Tua, Tukang Becak Ini Bersiap Ikuti Ajang Lari di Chile

Kompas.com - 17/10/2017, 06:07 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, Kompas.com - Seorang tukang becak bernama Darmiyanto (82) warga Dusun Ngemplak Tugel, Desa Krandon Lor, Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang setiap hari berlari sejauh 22 kilometer, pergi pulang menuju ke jalan Pemotongan Salatiga, tempatnya mangkal.

Medan yang ditempuh sebenarnya bukanlah jalur aman untuk berlari. Sebab jalan raya Dadap ayam Suruh hingga ke Jalan Pemotongan adalah jalur yang ramai lalu lalang kendaraan.

"Jauh dan jalannya itu naik turun lho mas. Tapi pak Dar tiap hari begitu, kecuali hari jumat," kata Siswanto (51), tukang becak rekan Darmiyanto.

Darmiyanto merupakan seorang pelari veteran yang kerap mengikuti lomba lari tingkat nasional maupun internasional. Rencananya dia akan mengikuti ajang lomba lari internasional di Chile pertengahan November mendatang.

Baca juga: Persiapan Pak Dar, Kakek Tukang Becak yang Akan Ikut Lomba Lari Internasional di Chile

Pak Dar, panggilan akrab Darmiyanto, mengaku tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti ajang lari Internasional bertitel South American Masters Athletics Championships di Santiago, Chile ini. Hanya saja ia masih risau dengan kondisi sepatunya.

Maklum, hanya punya dua pasang sepatu yang dipakainya bergantian setiap hari. Sehingga kan cepat rusak lantaran dipakai berlari setiap hari.

Sepatu terbaru yang dimilikinya adalah sepatu yang dia pakai saat berlomba di Australia setahun yang lalu. Itupun dibelikan oleh pengurus PAMI (Persatuan Atlet Master Indonesia).

Saat Kompas.com datang ke rumahnya di dusun Ngemplak Tugel, Minggu (15/10/2017) sore, sepatu berwarna kuning muda kombinasi hitam ini tengah dijemur di atap rumahnya.

"Ukuran sepatu saya 40. Sepatu itu paling lama umurnya ya sekitar lima hingga enam bulan. Mau beli yang baru belum cukup uangnya. Mudah-mudahan sebelum lomba di Chile sudah punya yang baru," kata Pak Dar.

Istri Pak Dar, Pujiati mengaku sudah diberitahu oleh suaminya yang hendak mengikuti lomba lari di Chile. Ia tak mengkhawatirkan suaminya lantaran sudah terbiasa mengikuti lomba.

"Tapi niku sepatune mpun amoh (tapi sepatunya sudah lawas), namanya mau lomba di luar negeri kalau bisa ya beli baru," kata Pujiati.

Baca juga: Tukang Becak Ini Secara Sukarela Perbaiki Jalan Berlubang Selama 19 Tahun

Kabar tentang Pak Dar yang hendak berlomba lagi di luar negeri disambut baik oleh para tetangganya. Salah satu tetangganya, Rosidah (53) mengaku sempat senang dan mendukung tetangganya ini mengikuti ajang lari internasional di Chile.

"Kasiah sih sebenarnya, karena sudah tua. Tapi memang masih kuat, semoga menang," kata Rosidah.

Kompas TV Para tukang becak mengaku sangat senang dan bahagia dapat bertemu presiden dan mendapatkan paket kebutuhan pokok.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com