Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Silahkan Mengkritik Tapi Pakai Data

Kompas.com - 16/10/2017, 07:23 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak ambil pusing bila nantinya ada kandidat calon Gubernur Jawa Tengah yang mengkritik kinerjanya selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Menurut dia, kritik yang dilontarkan merupakan kewajaran, mengingat setiap kandidat calon gubernur ingin mendapat perhatian masyarakat dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2018.

 "Enggak apa-apa, semua pingin maju (Pilkada) pasti akan menegasikan karena itu menjadi cara untuk mereka atau yang kepingin itu bisa masuk dengan memberikan harapan. Biasa saja Saya dikritik gitu, wong Saya juga mengkritik kayak gitu kok," ujar Ganjar di Stasiun Kereta Api Ambarawa, Kabupaten Semarang, Minggu (15/10/2017).

Namun, politisi PDI-P ini mengingatkan agar kritikan yang disampaikan mestinya diikuti data yang relevan.

Ia mencontohkan, isu yang kerap ditonjolkan dalam setiap kontestasi Pilkada Jawa Tengah terkait kemiskinan di Jawa Tengah.

Baca: Angka Kemiskinan di Jawa Tengah Turun

Ganjar meminta pengkritik kinerjanya untuk menyuguhkan data yang relevan terkait angka kemiskinan di Jawa Tengah sekaligus membandingkan angka kemiskinan tersebut dengan daerah lain selama dia menjabat.

"Yang penting tinggal dilihat datanya trennya dari tahun ke tahun. Terus dikomparasikan dengan yang lain, data yang bicara. Kalau kualitatif kan sulit, data saja bicara. Kalau komentar apa saja boleh," ujarnya.

Kritik dari pihak mana pun, imbuh Ganjar, justru menjadi motivasi untuk bekerja dan melayani rakyat lebih baik. "Saya kira itu paling fair. Enggak apa-apa, buat Saya, mengkritik itu vitamin, boleh-boleh saja, Saya asyik-asyik saja," kata Ganjar melanjutkan.

Kemiskinan dan pengangguran

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah menunjukkan, pada Maret 2014 angka kemiskinan di Jawa Tengah sebesar 4,83 juta jiwa. Adapun pada September 2014, angka kemiskinan turun menjadi 13,58 persen atau menjadi 4,56 juta jiwa.

Pada Maret 2015, persentase kemiskinan stagnan di angka 13,58 persen. Namun, angka itu kembali turun pada September 2015 menjadi 13,33 persen atau sebesar 4,5 juta jiwa.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjenguk salah satu pasien lumpuh asal Wonosobo, Jawa TengahDAVID OLIVER PURBA/ KOMPAS.com Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjenguk salah satu pasien lumpuh asal Wonosobo, Jawa Tengah

Persentase kemiskinan juga tercatat turun pada Maret 2016 menjadi 13,27 persen. Angka kemiskinan kembali turun pada September 2016 menjadi 13,19 persen atau menjadi 4,49 juta jiwa.

Pada Maret 2017, angka kemiskinan kembali turun menjadi 13,01 persen atau sebesar 4,45 juta jiwa.

Data BPS juga menunjukkan indeks kesehatan masyarakat di Provinsi Jawa Tengah mengalami pertumbuhan positif sejak 2014 hingga semester I-2017.

Baca juga: Indeks Kesehatan Masyarakat Jawa Tengah Meningkat

Tren positif juga terlihat dari investasi di Jawa Tengah dari tahun ke tahun sejak Ganjar menjabat hingga kini.

Selain itu, data Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menujukkan sejak 2013 hingga semester I 2017 pertumbuhan investasi rata-rata Jawa Tengah sebesar 52,31 persen per tahun.

Investasi di Jawa Tengah terdiri atas 5.583 proyek dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 541.520 orang. Artinya, investasi yang masuk ke Jawa Tengah mampu mengurangi angka pengangguran secara signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com