Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahagiakan Sesama, Tukang Parkir Sulap Dinding dengan Barang Bekas

Kompas.com - 13/10/2017, 07:08 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki sebuah gang yang tak begitu luas di Kuningan, Blok F 17 Jalan Kolombo Caturtunggal, Depok, Sleman, setiap mata bakal tertuju pada sebuah dinding sebuah rumah.

Bagaimana tidak, dinding luar rumah yang normalnya hanya dicat, ini justru ditempeli berbagai barang-barang. Mulai dari cincin akik, perabot rumah tangga, bunga plastik, tanduk imitasi, jam tangan bekas, lampu ting, mic bekas, hingga bohlam lampu bekas.

Meski hanya benda-benda bekas, dengan penataan dan komposisi warna yang tepat, menjadikan dinding rumah bagian luar yang terbuat dari triplek tersebut cukup indah untuk dilihat.

Belum lagi perpaduan warna antara barang-barang tersebut dengan berbagai tanaman hias yang ada di bawahnya menambah suasana menjadi lebih adem meski berada di pemukiman padat penduduk.

(Baca juga: Cantiknya 4 Kampung Warna-warni di Indonesia)

Pemilik rumah tersebut adalah Budi Santoso (56). Sehari-hari ia bekerja sebagai tukang parkir di depan salah satu rumah makan di Kuningan, Jalan Kolombo, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Budi mengungkapkan awal mulanya ia memiliki ide untuk menghias dinding rumahnya tiga tahun lalu.

"Saya dulu sempat sekolah di Seni ambil seni lukis, tapi tidak selesai. Sekitar tiga tahun lalu, saya punya keinginan membuat sesuatu di dinding luar rumah," ujar Budi Santoso saat ditemui Kompas.com, Rabu (11/10/2017).

Budi menceritakan, awalnya tepat di sebelah rumahnya terdapat warung makan. Setiap hari banyak mahasiswa maupun karyawan yang datang untuk makan siang.

Bapak dua orang anak ini, melihat dinding rumahnya yang tepat menghadap ke warung hanya polos dan terbuat dari triplek.

"Kan ada dua warung, satu di depan gang satu di samping rumah dan yang datang banyak. Dinding rumah kan dari triplek, saya kepikiran ingin membuat sesuatu," ucapnya.

Dengan berbagai pertimbangan, Budi memutuskan untuk mengubah dinding rumahnya dari yang biasa menjadi sesuatu yang indah dilihat.

Tujuannya, agar siapapun yang makan di warung sebelah rumahnya bisa melihat sesuatu yang indah. Ia berharap, dengan melihat keindahan tersebut merasakan kepenatan karena padatnya kuliah atau pekerjaan bisa fresh dan hati kembali bahagia.

"Saya hanya ingin menyenangkan hati sesama. Tidak ada pamrih apapun, karena membuat orang lain senang, bahagia itu kan amal juga, ya hanya ini sayang bisa saya sumbangkan," tegasnya.

Menurutnya, basic seni ia dapatkan saat sekolah dahulu. Waktu itu, ia sekolah di seni dengan mengambil seni lukis.

"Dulu sekolah di seni ambil seni lukis, tapi saya lebih mendalami dekor taman. Nah, kalau dekor taman horisontal kan banyak, konsep saya di dinding itu dekor vertikal," bebernya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com