Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkis, Bayi Orangutan ke-18 yang Diterima Nyaru Tahun Ini

Kompas.com - 12/10/2017, 18:05 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro

Penulis

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Konflik orangutan dan manusia di Kalimantan Tengah terhitung tinggi.

Tahun ini saja, pusat rehabilitasi orangutan di Nyaru Menteng, Palangka Raya yang dikelola Borneo Orangutan Survival Foundations (BOSF), telah menerima 18 bayi orangutan.

Satu bayi orangutan yang paling baru diterima orangutan diserahkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah. Bayi orangutan itu diterima BKSDA dari warga pada Kamis (12/10/2017).

"Bayi orangutan betina, usia 3 tahunan, dari Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun Kabupaten Gunung Mas," tutur Monterado Fridman, juru bicara BOSF.

(Baca juga: Bayi Orangutan Taymur Akhirnya Pulang Kampung...)

Menurut Monterado, bayi orangutan itu terlantar karena diduga habitatnya telah dirambah perkebunan kelapa sawit di sana. "Bayi orangutan ini didapatkan dari wilayah konsesi sebuah perusahaan sawit di wilayah Teluk Nyatu," jelasnya.

Sebelum diterima BKSDA dan BOSF, bayi orangutan ini telah dipelihara oleh warga setempat. Bayi orangutan ini diberi nama Langkis.

Menurutnya, kesadaran warga Kalimantan Tengah untuk tidak sembarangan memelihara hewan langka mulai tumbuh, sehingga Langkis pun akhirnya diserahkan ke BKSDA dan BOSF.

"Akibat gencarnya pemberitaan di media tentang perlindungan satwa, akhirnya dia tahu info ini dan mau menyerahkan," ucapnya.

Ia terus berharap agar temuan orangutan atau binatang langka lainnya segera dilaporkan ke BKSDA atau BOSF untuk direhabilitasi lebih lanjut, sebelum dikembalikan ke alam bebas.

Kompas TV Bahkan, pada tahun 2015 salah satu orangutan dipaksa untuk menjadi pekerja seks komersial.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com