BANDUNG, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak takut ditinggal Gerindra yang membuat koalisi baru dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) dalam menghadapi Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu menganggap manuver Ketua DPD Partai Gerindra Mulyadi sebagai langkah untuk menggaet partai-partai lain agar menggemukan koalisi utama Gerindra-PKS.
"Menurut saya itu koalisi baru dalam rangka perluasan akses yang diupayakan Gerindra untuk memperbesar koalisi," kata Syaikhu saat dihubungi melalui ponselnya, Kamis (12/10/2017).
Syaikhu menambahkan, PKS masih memegang teguh komitmen Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyatakan koalisi antara PKS dan Gerindra bakal terus menjalin koalisi.
Baca juga: Gerindra, Demokrat, PPP, dan PAN Berkoalisi Tanpa PKS
"Saya masih yakin, firm, dengan kebijakan Prabowo yang menyatakan koalisi insya Allah firm. Tapi untuk perluasan silakan," tuturnya.
Syaikhu memastikan dirinya tidak akan ikut dalam proses seleksi yang dibuat oleh koalisi baru Gerindra, Demokrat, PPP dan PAN yang bertujuan untuk menjaring bakal calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang akan diusung dalam Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.
Menurut Syaikhu, DPP PKS dan Partai Gerindra masih tetap satu suara untuk mengusung pasangan Deddy Mizwar- Ahmad Syaikhu.
"PKS masih tetap dengan yang diungkapkan pak Prabowo, kalaupun nanti ada pencalonan itu hanya untuk ketokohan saja. Insya Allah masih optimis (dengan pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu)," tandasnya.