Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Pencernaan, Sejak Lahir Fadli Hanya Tergolek di Ranjang

Kompas.com - 11/10/2017, 20:18 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN,KOMPAS.com – Muhammad Fadli (3), anak ketiga dari pasangan Andi Jusmani dan Asriadi warga Jalan Perintis Rt 07 Desa Binalawan Kecamatan Sebatik Barat Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara ini, hanya bisa tergolek di ranjang. Sejak lahir, Fadli memang sudah di diagnosa mengalami permasalahan pada pencernaannya.

“Waktu lahir di rumah sakit langsung dirawat satu minggu, dokter mengatakan kalau anak saya mengalami gangguan pencernaan,” ujar Andi yang berprofesi sebagai nelayan, Rabu (11/10/2017).

Kondisi perekonomian keluarga Andi yang tidak memungkinkan, membuat Fadli langsung dibawa pulang ke rumah setelah seminggu mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Nunukan.

Sakit pencernaan tersebut membuat pertumbuhan Fadli sangat lambat. Di usianya yang 3 tahun bobot tubuhnya hanya 8 kilogram. Porsi makan Fadli juga sangat sedikit. “Makannya ndak seperti orang sehat, timbangannya tidak naik,” sebut Andi.

Baca juga: Dua Bocah Ditemukan Kebingungan di Perempatan, Diduga Dibuang Ibunya

Selain itu kaki dan tangannya Fadli juga tidak bisa digerakkan. Tangan dan kaki Fadli terlihat lemas.  Bahkan untuk menegakkan kepalanya saja Fadli juga tidak mampu karena tulang lehernya juga lemah. Sehari-hari Fadli hanya ditidurkan diranjang atau digendong ibunya.

Sejak 3 bulan lalu, Muhammad Fadli sebenarnya telah mendapat kartu jaminan kesehatan Nasional dari BPJS. Sayangnya karena tidak memiliki biaya untuk membawa ke RSUD Nunukan membuat orang tua Fadli hanya mengupayakan kesembuhan Fadli melalui pengobatan alternatif.

Andi mengaku hanya pasrah terhadap nasib anak ketiganya tersebut.”Maunya juga dibawa ke rumah sakit, tapi mau bagaimana tidak ada biaya untuk ongkos ke rumah sakit,”ucapnya.

Kompas TV Sang bocah sudah mengeluarkan banyak trik untuk mematahkan balok hingga akhirnya berhasil mematahkannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com