Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Tanah di Kampung Pelangi Semarang Belum Bersertifikat

Kompas.com - 10/10/2017, 09:52 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Kampung Pelangi di Kota Semarang, Jawa Tengah, kini menjadi salah satu jujukan wisata. Lokasi itu juga menjadi salah satu tempat singgah penumpang bus tingkat wisata gratis yang belum lama ini diresmikan.

Rumah warga dengan cat warna-warni di tengah kota itu menjadi pemandangan tersendiri. Namun dari 318 bidang tanah di kampung wisata itu, ternyata sebagian besar masih belum bersertifikat.

Wali Kota Hendrar Prihadi pun melaporkan hal itu kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Jalil. Sofyan bahkan diajak untuk melihat tempat wisata yang popularitu.

Setelah melihat dan berseling, Sofyan memuji keindahan wisata kreatif itu. Menteri Sofyan pun berkomitmen akan membantu proses sertifikat bagi warga di Kampung Pelangi.

"Yang disertifikat baru 148 bidang tanah," kata Hendrar, dalam siaran tertulisnya, Selasa (10/10/2017).

Hendrar mengaku senang mendengar komitmen dari kepala BPN soal sertifikat ini. Dia juga mengucapkan terima kasih atas kesediaan Menteri Sofyan singgah dan melihat Kampung Pelangi.

Baca juga: "Wajah" Bung Karno dan Bung Hatta di Kampung Pelangi

Kepada masyarakat, Hendrar minta agar lingkungan tetap dijaga. Kebersihan dan pelayanan kepada tamu agar diperhatikan.

"Kami harap masyarakat dapat menjaga dan merawat Kampung Pelangi," ujarnya.

Salah satu warga Kelurahan Kalisari, Ali Muchtar senang mendengar dukungan dari Menteri Sofyan terkait sertifikat tanah.

Dengan sertifikat, maka hak atas tanah menjadi lebih terjamin, sehingga bisa diwariskan ke generasi mendatang.

Wilayah Kampung Pelangi di Kelurahan Kalisari saat ini terus dikembangkan. Berbagai sarana dan prasarana tengah dibangun.

Saluran air yang berada di depan kampung wisata itu diperbaiki dan dikeruk.

Kompas TV Kampung Pelangi, dari Kampung Kumuh Menjadi Kampung Sehat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com