Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebahagiaan Nenek Ginah Bisa Kembali Melihat Cucunya di HUT TNI

Kompas.com - 05/10/2017, 11:41 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Ginah (73) warga Wedarijaksa, Kabupaten Pati adalah salah satu warga yang paling berbahagia di saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 TNI. Pasalnya, nenek tiga cucu ini baru saja menjalani operasi katarak gratis di RSUD Ambarawa, Kamis (5/10/2017).

"Alhamdulillah sekarang sudah bisa melihat lagi dengan jelas. Kalau sudah pulang, saya mau lihat cucu saya satu-satu, mau tak matke (pandangi) wajah-wajahnya," kata Ginah dengan mimik sumringah.

Ia mengungkapkan, sepekan yang lalu ia didatangi anggota Koramil Widarijaksa yang menanyakan kondisi penglihatannya. Kepada anggota TNI tersebut ia menceritakan bahwa sejak tiga tahun lalu penglihatannya semakin tidak jelas.

(Baca juga: HUT TNI, Drama Kolosal Perjuangan Jenderal Sudirman Ditampilkan)

Ia hanya menduga kondisi matanya yang menjadi kabur karena faktor usia, bukan penyakit. Ia juga tidak memeriksakannya ke dokter lantaran tidak punya biaya.

Karenanya, saat dijelaskan matanya katarak dan dapat disembuhkan, ia sangat antusias menerima tawaran untuk diobati secara gratis meskipun tempatnya sangat jauh, yakni di RSUD Ambarawa, Kabupaten Semarang.

"Dulu sering salah kalau memanggil cucu, soalnya nggak lihat," imbuhnya.

Kepala Kesehatan Kodam (Kasdam) IV Diponegoro Brigjen TNI Sabrar Fadilah mengatakan, kegiatan operasi katarak gratis ini dalam rangka HUT ke 72 TNI sekaligus HUT ke 67 Kodam IV Diponegoro. Kegiatan ini wujud nyata bahwa TNI dekat dengan rakyat.

"Sebanyak 100 pasien operasi katarak ini berasal dari seluruh Jawa Tengah. Panglima menginstruksikan aparat Koramil dan Babinsa untuk mendata penderita katarak dari keluarga tidak mampu hingga ke desa-desa," kata Sabrar.

Selain operasi katarak gratis di RSUD Ambarawa, dalam rangka HUT TNI dan HUT Kodam IV Diponegoro ini juga dilaksanakan kegiatan sosial lainnya yang dipusatkan di Lapangan Pangsar Jenderal Sudirman.

Kegiatan tersebut antara lain sunatan massal, donor darah, pemasangan alat kontrasepsi KB gratis, dan pengobatan gratis untuk umum.

(Baca juga: HUT ke-72 TNI, LBH Medan Berharap Pelanggaran HAM Jangan Terulang)

Sementara itu, Senior Manager Public Relations Sido Muncul Nanik R Sunarso mengatakan, sari 2011 hingga 2017, sebanyak 50.660 mata yang diobati.

"Tahun 2012 kami mulai kerja sama dengan TNI karena jaringan TNI hingga ke desa-desa, target operasi katarak untuk 12.000 mata dapat tercapai bahkan melampaui," kata Nanik.

Penyakit katarak di Indonesia seperti fenomena gunung es. Masyarakat menganggap katarak adalah penyakit generatif karena faktor usia.

Indonesia bahkan sampai saat ini masih menjadi negara dengan penderita katarak tertinggi di Asia Tenggara, yakni 1,5 persen per dua juta penduduk. Setiap tahun, 240.000 orang terancam mengalami kebutaan karena katarak ini.

"Penyakit ini sangat mengganggu produktivitas, karena penderita akan tergantung bantuan orang lain," tutupnya. 

Kegiatan cuma-cuma untuk masyarakat tidak mampu ini diselenggarakan oleh Kodam IV Diponegoro, Tolak Angin Sido Muncul, dengan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jawa Tengah.

 

Kompas TV Sebagai orang penting, wajar jika kondisi di lokasi tempat ia berada akan diperhatikan betul. TNI AL melakukan patroli 24 jam di kawasan Perairan Nusa Dua Bali, tempat berliburnya Raja Salman. Untuk memastikan keamanan kawasan hotel tempat menginap Raja Salman, Tentara Nasional Indonesia menerjunkan sekitar 100 personel. Sterilisasi kawasan perairan dilakukan mulai dari perairan Makassar hingga Selat Lombok. Selama 24 jam patroli di kawasan laut dilakukan hingga tanggal 12 Maret nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com