Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Juta Bibit Lada Bangka Disiapkan untuk Penuhi Permintaan Dunia

Kompas.com - 04/10/2017, 15:59 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Demi mendongkrak produksi lada, Pemprov Kepulauan Bangka Belitung menargetkan penyediaan 4 juta bibit lada hingga 2018.

Bibit yang tersedia akan dibagikan secara gratis sebagai bentuk subsidi dari pemerintah ke petani.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, penyediaan bibit dilakukan di 9 unit penangkaran lada dengan pendanaan patungan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

“Lada yang dibibitkan harus kualitas unggul agar tahan hama dan mampu berproduksi maksimal,” kata Erzaldi seusai pelantikan anggota Dewan Rempah di Pangkal Pinang, Rabu (4/10/2010).

Erzaldi mengklaim, jika produksi lada melimpah, petani tidak lagi mengeluhkan harga murah.

“Kalau produksi sedikit, selalu dikeluhkan harga murah. Nanti kalau sudah banyak, petani juga bisa menjual dan mendapatkan uang banyak,” ujar mantan bupati Bangka Tengah dua periode itu.

Baca juga: Uzbekistan Ajukan Permintaan Khusus Pelajari Lada Bangka

Adapun harga jual lada Bangka kini tertahan di angka Rp 80.000 per kilogram. Harga ini turun dibanding 2016 lalu yang mencapai Rp 130.000 per kilogram.

Kepala Dinas Pertanian Bangka Barat Azmal mengakui produksi lada harus digenjot karena tingginya permintaan lada dunia. Saat ini dari estimasi 15.000 ton, pasokan baru mencapai 8 – 10 ton per tahun.

Kepulauan Bangka Belitung, khususnya Bangka Barat, memiliki kans sebagai penyuplai terbesar karena sejak lama mengantongi lisensi Muntok White Pepper (Lada Putih Muntok).

Selain sebagai komoditas rempah, lada, kata Azmal, juga bisa mendukung program pariwisata daerah. Caranya, pemilik lahan dan pelaku usaha travel menyiapkan paket tur dari Eropa, khususnya dari Belanda ke Bangka. Perjalanan tersebut juga dinilai memiliki nuansa historis.

Kompas TV Plastik dari Limbah Kulit Pisang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com