BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan tingkat status Kawah Sileri, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dari Level II (waspada) menjadi Level I (normal).
Penurunan status ini dilakukan atas dasar hasil evaluasi data visual dan instrumental yang terekam hingga Senin (2/10/2017) pukul 12.00 WIB. Meski demikian, radius aman untuk masyarakat dan wisatawan tetap pada jarak 100 meter dari bibir kawah.
Kepala Pos Pantau Gunung Api Dieng, Surip mengatakan, sejak 22 September 2017 lalu, petugas merekam sedikitnya terjadi lima kali gempa tektonik jauh, empat kali gempa tektonik lokal, delapan gempa vulkanik Dalam (VA) serta dua kali gempa vulkanik dangkal (VB) dan 72 kali gempa hembusan.
“Namun sejak tanggal 28 September 2017 lalu, gempa tremor sudah tidak lagi terekam oleh seismograf,” katanya melalui rilis resmi, Senin (2/10/2017).
Baca juga: Status Kawah Sileri Waspada, Obyek Wisata Dieng Tetap Buka
Sementara dari pengamatan geokimia gas dan suhu air di Kawah Sileri menunjukkan angka relatif stabil, yakni kisaran 93,4-93,5 derajat Celcius. Begitu pula dengan suhu tanah Kawah Sileri yang stabil dalam kisaran 69,3-69,9 derajat Celcius.
"Hasil pengukuran suhu air dan suhu tanah di sekitar Kawah Sileri sudah mulai menurun sejak 27 September 2017, dan terlihat jelas (penurunannya) pada 29 September 2017,” ujarnya.
“Sementara dari pengamatan visual, asap Kawah Sileri bertekanan lemah, berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang. Tinggi asap Kawah Sileri antar 10-60 meter,” tambah Surip.
Meski aktivitas dan status diturunkan, Surip mengimbau masyarakat untuk tetap tidak beraktivitas dalam radius 100 meter dari bibir kawah. Selain Sileri, ancaman gas beracun (CO2 dan H2S) juga masih menjadi potensi ancaman di Kawah Timbang.
“Masyarakat agar tetap waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang dengan kedalaman lebih dari satu meter, karena dapat berpotensi terancam bahaya gas beracun,” ucap dia.