SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menolak berkomentar soal polemik gelar honoris causa yang akan diterimanya dari Universitas Negeri Airlangga (Unair) Surabaya, Selasa (3/10/2017).
"Saya tidak punya wewenang soal itu. Saya no comment," tuturnya setelah mengisi kuliah umum di kampus C Unair Surabaya, Senin (2/10/2017).
Rektor Unair Muhamad Nasih menganggap, polemik gelar Honoris Causa untuk Muhaimin Iskandar wajar karena yang bersangkutan adalah tokoh politik.
"Apalagi, saat ini mendekati Pilkada Jatim," tuturnya.
(Baca juga: Muhaimin Dinilai Tak Layak Dapat Gelar Doktor Honoris Causa Unair)
Yang pasti, menurut dia, sebagai institusi pendidikan, Unair dan calon penerima gelar sudah berproses sejak 2011. Usulan dari fakultas direspon oleh universitas, kemudian diserahkan ke senat institut untuk dikaji.
"Bahkan prosesnya lebih ketat dari doktor-doktor lainnya," tutur Nasih.
Muhaimin, lanjut dia, juga menjalani focus group discussion (FGD) yang menguji teori, data, dan analisa dari konsep yang diajukan. Besok, Muhaimin akan menerima gelar doktor honoris causa dalam bidang sosiologi politik.
Sebelumnya kelompok dosen politik Unair meminta pemberian gelar doktor untuk mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu ditunda. Mereka menilai, Muhaimin belum memiliki sumbangsih nyata untuk masyarakat dan dunia pendidikan.