Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Konservasi, Prospek Keberlanjutan Kopi di Masa Depan

Kompas.com - 01/10/2017, 13:36 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia

Penulis

BENER MERIAH, KOMPAS.com - Konsep kopi konservasi, yakni budidaya tanaman kopi dengan mengutamakan pelestarian atau perlindungan kawasan hutan harus diterapkan para petani di Dataran Tinggi Gayo, Meliputi Aceh Tengah  Bener Meriah dan Gayo Lues, Aceh.

Dengan konsep itu kata Sadikin atau yang disapa Gembel, seorang aktivis lingkungan asal Bener Meriah, selain dapat menjaga keberlangsungan kawasan hutan, dapat pula menjaga kualitas dan kuantitas kopi di tengah ancaman perubahan iklim yang terus terjadi di dunia.

Selain proteksi untuk keberlangsungan Kopi Arabika Gayo, kopi konservasi adalah solusi yang tepat sebagai upaya kampanye untuk penikmat kopi di dunia internasional.

"Upaya ini bagus untuk menyampaikan kepada dunia, bahwa Kopi Arabika Gayo, diproduksi dengan cara tidak merusak kawasan hutan," ucap dia kepada Kompas.com, di sela acara peringatan Hari Kopi Internasional di Terminal Bandara Rembele, Bener Meriah, Aceh, Minggu (1/10/2017).

Baca juga: Cerita di Balik Daun Kawa, Kopi Seduhan Daun Khas Sumatera Barat (2)

Untuk itu tambah Gembel, pemerintah tiga kabupaten penghasil Kopi Arabika terbesar di Asia Tenggara itu perlu mendorong para petani kopi untuk mengkonservasi minimal batas lahan kopi yang mereka miliki.

"Pemerintah sebaiknya menentukan standar minimal, kira-kira berapa pohon tegakan yang wajib ditanami petani, sehingga selain suplai oksigen yang memadai, keperluan akan kayu kedepan nanti dapat terpenuhi dengan legal," ucapnya.

Gembel menyebutkan, upaya itu merupakan prospek yang sesuai untuk mengantisipasi ancaman perubahan iklim secara global, karena akan beresiko mengurangi kuantitas Kopi Arabika Gayo dalam kurun waktu lima tahun kedepan.

Perkiraan itu kata dia, disampaikan langsung oleh Ketua Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG), Mustafa Ali, dalam beberapa kali pertemuan resmi di sejumlah daerah.

Kompas TV Jangan takut untuk memulai, terus berusaha sesegera mungkin ungkap Andanu Prasetyo selaku pemilik Kopi Tuku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com