Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Sudah Bosan di Pengungsian..."

Kompas.com - 01/10/2017, 11:24 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

KLUNGKUNG,KOMPAS.com - Ni Kadek (9) terlihat bermain boneka dengan adiknya Komang (4) di Pos Layanan Dukungan Psikososial Kementrian Sosial RI. Kepada Kompas.com , Minggu (1/10/2017) Kadek sempat bertanya bagaimana keadaan Gunung Agung saat ini.

"Kak, Gunung Agung sudah meletus? Saya sudah bosan di pengungsian, pingin pulang," kata Kadek sambil memainkan boneka warna pink.

Saat dijawab belum meletus, Kadek kembali bertanya kapan Gunung Agung meletus agar dia bisa membereskan bajunya untuk dibawa pulang. "Kakak enggak tahu ya? Terus aku tanya ke siapa lagi yang tahu?" katanya dengan wajah sedih.

Dia bercerita setiap malam harus tidur di tenda bersama ibu, bapak serta keluarganya dan harus berbagi tempat dengan banyak orang. Setiap pagi, dia juga memilih tidak mandi saat berangkat sekolah karena harus lama mengantre.

"Mandinya sekali sore hari saja. Kalau pagi mau berangkat jarang mandi karena antre. Paling cuci muka sama sikat gigi saja," ceritanya.

Baca juga: PVMBG: Magma Gunung Agung Terus Aktif untuk Menerobos ke Permukaan

Selama di pengungsian, Ni Kadek yang duduk di bangki kelas 4 SD itu bersekolah di SDN 1 Gegel. Sebelum mengungsi, dia bersekolah di SD 4 Muncan.

Pertanyaan serupa juga ditanyakan Pandean, siswa kelas 7 SMP Semarapura. Dia mengaku selalu bertanya kepada wartawan yang ia temui apakah Gunung Agung sudah meletus. "Saya tanya sama wartawan soalnya lebih tahu," kata remaj perempuan berambut panjang itu.

Untuk mengatasi kebosanan, Pandean dan Kadek mengaku bermain-main di area pengungsian. Beberapa kali dia juga mengikuti kegiatan yang digelar oleh para relawan yang berdatangan membawa mainan dan juga mengajak mereka bermain-main.

"Banyak kakak kakak yang datang bawa buku, mainan atau diajak nyanyi. Tapi tetap enak di rumah," kata Pabean.

Sementara itu Dedi Turjana, salah satu relawan Tagana Jawa barat yang dikirim oleh Kementrian Sosial mengatakan, sejak seminggu terakhir banyak relawan yang datang untuk memberikan hiburan kepada anak-anak namun agar kegiatannya tidak tabrakan dibuatkan jadwal.

"Karena kalau setiap hari anak anak diajak main-main juga enggak bagus. Mereka juga harus beristirahat. Selain itu jangan sampai nanti saat pulang membandingkan lebih enakan di pengungsian karena main main terus," ucapnya kepada Kompas.com.

Bukan hanya untuk anak-anak, Pos Layanan Dukungan Psikososial juga untuk kelompok rentan seperti wanita hamil dan menyusui serta manula. Saat ini tercatat jumlah pengungsi Gunung Agung mencapai 144.489 jiwa dan terbanyak mengungsi di GOR Swecapura yang berjarak 35 kilometer dari Gunung Agung.

Kompas TV Pemprov Bali juga berpesan agar warga tetap tenang dan tidak mempercayai berita simpang siur yang beredar di media sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com