Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomis dan Ekologis Bambu Trenggalek (2)

Kompas.com - 30/09/2017, 10:17 WIB
Achmad Faizal

Penulis

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Sebagai produk unggulan yang pasarnya pernah sampai ke mancanegara, Pemkab Trenggalek berkepentingan menjaga kualitas mutu produk turunan bambu Trenggalek.

Itu juga dilakukan kepada semua produk UKM Trenggalek untuk menjaga pasar dan meningkatkannya.

Dalam hal menjamin mutu produk UKM, Pemkab Trenggalek punya cara tersendiri, yakni dengan Gerakan Mutu Industri Cemerlang (Gemilang). Dengan menggandeng kurator profesional, gerakan ini mensertifikasi mutu produk UKM.

"Produk yang sudah sertifikasi, diberi tanda khusus seperti stiker yang menunjukkan bahwa produk itu layak dikonsumsi atau digunakan," kata Bupati Trenggalek, Emil Elistyanto Dardak, kepada Kompas.com akhir pekan lalu.

(Baca juga: Ekonomis dan Ekologis Bambu Trenggalek (1))

Masing-masing produk memiliki parameter tersendiri untuk disertifikasi. Kata suami artis peran Arumi Bachsin ini, produk kerajinan tentu tidak sama parameternya dengan produk makanan.

"Kalau makanan mungkin dilihat bagaimana proses pembuatan, pengemasan, hingga bahan bakunya," kata Emil.

Kurator, sambung dia, tidak hanya bertugas melakukan sertifikasi produk, namun juga bertugas membagi ilmu dan mendidik pelaku UKM di Laboratorium Kriya.

Banyak hal yang bisa dipelajari pelaku UKM di Laboratorium Kriya, dari skil produksi, pengemasan, manajemen keuangan, hingga pemasaran.

Kebiasaan umum, sambung dia, saat suatu produk laku di pasaran, produsennya mengurangi mutu dan timbangannya dengan alasan ingin memperoleh keuntungan lebih.

"Mereka tidak sadar, yang dilakukan itu justru merugikan produsen. Pelanggan perlahan pasti akan meninggalkan. Karena itu saya tidak ingin produk UKM Trenggalek ditinggalkan pembeli hanya karena persoalan mutu. Mutu harus dijaga," jelasnya.

Tidak berhenti pada penjaminan mutu, Pemkab Trenggalek juga bertanggung jawab dalam hal promosi dengan strategi merek bersama (communal branding).

Strategi ini didesain untuk membawa produk UKM Trenggalek bersaing dengan produk daerah lainnya di pasar dalam dan luar negeri.

"Selama ini, antar UKM saling menjatuhkan dalam pasar produk UKM di tingkat Trenggalek," kata Wakil Bupati Trenggalek, Muhamad Nur Arifin.

Selain itu, akan berat jika merek UKM yang notabene tidak memiliki banyak modal, bersaing dengan merek-merek produk sama yang dimiliki perusahaan-perusahaan besar ternama.

"Karena itu merek-merek produk UKM harus disatukan menjadi brand besar dari Trenggelak," kata pejabat yang beratatus wakil bupati termuda se-Indonesia ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com