Dalam Sehari, Dua Titik Tanah Longsor Terjadi di Banjarnegara

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Hujan deras yang terjadi selama beberapa hari ini menyebabkan bencana tanah longsor di dua lokasi di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Dua lokasi tersebut berada di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, dan Desa Sokaraja, Kecamatan Pagentan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman, Jumat (29/9/2017) mengatakan, tanah longsor di Desa Clapar terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.

Akibat kejadian ini, material tanah dan batu sempat menutup ruas jalan penghubung antara Madukara dan Pagentan.

"Saat ini material sudah dibersihkan dan ruas jalan tersebut dapat dilalui kendaraan kembali, namun harus berhati-hati karena masih ada sisa longsoran yang terbawa air hujan sehingga menjadi licin," katanya.

Sementara di Desa Sokaraja RT 01 RW 01, lanjut Arief, tebing fondasi rumah Sugito (70) dengan ketinggian tiga meter dan lebar 6 meter dilaporkan longsor pada pukul 18.10 WIB. Akibat kejadian tersebut, dinding rumah bagian belakang ambruk dan lantai rumah retak-retak.

"Untuk mengantisipasi longsor susulan, warga dan pemerintah desa setempat bekerja bakti membuat pengaman pada atap rumah agar tidak ambruk," katanya.

Atas dua kejadian itu, Arief mengimbau warga Banjarnegara untuk meningkatkan kewaspadaan karena dari 20 kecamatan di kabupaten itu, 18 kecamatan di antaranya rawan longsor.

Terlebih disaat musim pancaroba dan cauaca cenderung ekstrim, baru tiga hari diguyur hujan, kata dia, dua kejadian tanah longsor telah terjadi.

"Meski tidak semuanya masuk zona merah, namun kami akan segera membuat surat edaran yang berisi imbauan agar warga waspada terhadap bencana longsor," katanya.

Berdasarkan prakiraan cuaca yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini tengah berlangsung masa transisi dari musim kemarau menuju musim hujan dan awal musim hujan diprakirakan pada dasarian (10 hari) kedua bulan Oktober.