Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prihatin Rohingya, Pria Ini Naik Motor dengan Mata Tertutup

Kompas.com - 29/09/2017, 13:39 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Seorang pria tampak mengendarai motor di jalan raya yang padat kendaraan. Namun mata pria bernama Ali Jenk itu mengendari motor dalam keadaan mata tertutup seng plat dan kain hitam. Selain itu, kedua tangannya juga diborgol dengan kemudi motornya.

Aksi pria asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat tersebut sebagai bentuk keprihatinan terhadap konflik kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya.

“Kita mendesak PBB dan pemerintah Indonesia agar jangan Cuma beretorika di depan publik. Kasihan saudara-saudara kita yang hidup terlunta di pengungsian bersama anak-anaknya. Kita berharap mereka dikembalikan ke desanya dan dibuatkan rumah tempat tinggal, karena rumah dan harta meraka telah habis,” sebut dia sesaat sebelum melakukan aksinya, Kamis (28/9/2017) petang .

Ali pun mendoakan para pengungsi agar segera keluar dari masalah sosial yang dihadapinya.

Sebelum melakukan aksinya,  Ali Jenk membuat surat pernyataan tertulis di atas meterai Rp 6.000 berisi pernyataan untuk tidak akan melakukan tuntutan apa pun jika dalam aksinya ini terjadi kecelakaan.

Baca juga: Prabowo Sebut Bantuan Indonesia untuk Rohingya Hanya Pencitraan Jokowi

Dalam keadaan mata tertutup Ali Jenk diantar salah seorang warga dari garis start di jalan Andi Depu persis depan SMA Negeri 1 Polewali Mandar. Ali pun mengemudikan motor dengan kecepatan 50 km per jam.

Atraksi Ali tersebut mengundang perhatian warga di sepanjang rute jalan yang dilaluinya. Warga yang penasaran terlihat antre berkendaraan di belakang motor Ali. Sementara puluhan petugas tampak mengatur arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan.

Aksi Ali nyaris menuai kecelakaan lantaran salah seorang warga yang ingin menyaksikan dari dekat tiba-tiba bersenggolan dengan motor yang dikemudikan Ali. Beruntung Ali berhasil menguasai kendaraannya. Dia pun sampai hingga ke garis finish di depan kantor Samsat Polewali Mandar.

Beberapa waktu lalu, Ali Jenk juga pernah menghebohkan Polewali Mandar lantaran terjun dari ketinggian 60 meter dari menara PDAM Wonomulyo sebagai protes maraknya korupsi di tanah air.

Kompas TV Gelombang pengungsi Rohingya disebut sebagai krisis pengungsian terburuk dalam beberapa dekade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com