Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunungkidul Mulai Hujan, Bantuan Air Bersih Tetap Disalurkan

Kompas.com - 29/09/2017, 10:58 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, dalam sepekan terakhir membuat masyarakat yang selama ini mengalami kekeringan mulai menampung air hujan. Namun demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih akan melakukan menyalurkan air kepada masyarakat.

Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Gunungkidul, Sutaryono mengatakan, pihaknya tetap menyalurkan air di 12 kecamatan sesuai dengan permintaan dari desa.

"Meski beberapa hari ini hujan cukup deras, kami tetap melakukan droping air," katanya Jumat (29/9/2017).

Adapun kecamatan yang mengalami kekeringan yakni Kecamatan Rongkop, Paliyan, Panggang, Girisubo, Purwosari, Tepus, Tanjungsari dan Nglipar, Patuk, Ponjong, Ngawen, dan Gedangsari. Sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan droping air kepada masyarakat. Hal ini lantaran hujan belum mampu mengisi bak penampungan air hujan (PAH).

Baca juga: Deddy Mizwar: Nyaris Semua Daerah di Jabar Kekeringan

Sampai saat ini pihaknya sudah mendistribusikan sekitar 2.000 tangki air bersih kepada ratusan ribu keluarga di Gunungkidul. Dengan banyaknya bantuan dari pihak swasta maupun dari instansi lain, hingga kini anggaran yang dimiliki masih sekitar Rp 200 jutaan.

Laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Yogyakarta, wilayah Gunungkidul baru mulai awal musim penghujan akhir Oktober.

Dia mengatakan, pihaknya akan melakukan pendataan titik-titik yang sudah tidak memerlukan bantuan air bersih. Sehingga bisa disalurkan ke wilayah lain yang masih membutuhkan.

"Kita akan tetap salurkan bantuan karena hujannya juga belum merata," ucapnya.

Sementara itu, Camat Tanjungsari Rakhmadian Wijayanto mengatakan, wilayah selatan sudah diguyur hujan sejak beberapa hari terakhir. Namun demikian, untuk wilayah yang belum ada jaringan PDAM masih membutuhkan bantuan.

"Untuk wilayah desa Hargosari masih membutuhkan dropping," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com