KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Tini Thadeus mengatakan, hingga saat ini sudah 14 dari 22 kabupaten/kota di wilayah itu mengalami kekeringan.
Menurut Tadeus, kekeringan itu berdampak hampir merata di semua daerah di provinsi yang berbatasan dengan Autralia dan Timor Leste itu.
"Yang mengajukan pernyataan bencana kekeringan sudah 14 kabupaten. Untuk menentukan bencana kekeringan itu adalah kabupaten/kota, dimana dibuat pernyataan dan keputusan bupati," ucapnya.
Adapun 14 kabupaten itu lanjut Tadeus yakni, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Malaka, Belu, Lembata, Flores Timur, Sikka, Manggarai Barat, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya (SBD), Sumba Barat, Rote Ndao dan Sabu Raijua.
Dia menyebutkan, jumlah dana yang harus dialokasikan untuk penanganan kekeringan itu mencapai Rp 14 miliar lebih. Artinya setiap kabupaten rata-rata Rp 1 miliar.
Baca juga: Tiga Daerah di Jawa Tengah Alami Kekeringan Ekstrem
“ Kami sudah koordinasi dengan pemerintah pusat. Dan semua permintaan itu lagi diverifikasi oleh BNPB di Jakarta. Semua sudah diusulkan dalam bentuk proposal dan pernyataan bencana ke BNPN Pusat," sebutnya.