Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Asal Pulau Buru Berhasil Tuntaskan Misi 7 Summits Indonesia

Kompas.com - 28/09/2017, 20:12 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Salah satu pendaki asal Maluku kembali menorehkan sejarah sebagai summiters of Indonesia atau pendaki tujuh puncak tertinggi di Indonesia.

Handoko, pendaki asal Perhimpunan KANAL Ambon ini kembali mencatatkan namanya secara gemilang sebagai summiters setelah sukses mencapai puncak Mahameru, Gunung Semeru, Jawa Timur, pada Rabu 27 September 2017 pukul 06.13 WIB.

Handoko adalah pendaki kedua asal Maluku yang menjadi summiters Indonesia. Sebelumnya, juniornya dari KANAL Ambon, Bayu Djatmiko, menjadi summiters pertama asal Maluku setelah menutup misi 7summits Indonesia di puncak Bukit Raya di Kalimantan pada 23 Juli lalu.

"Misi pendakian tujuh puncak tinggi Indonesia akhirnya bisa saya selesaikan setelah tiba di puncak Mahameru," kata Handoko via ponselnya, Kamis (28/9/2017).

(Baca juga: Siswi SD Penakluk 7 Summit Indonesia)

 

Saat melakukan pendakian dan summit attack di puncak Mahameru, Handoko didampingi rekan-rekannya dari KANAL Ambon yakni Bayu Djatmiko, Jemmy Roy, dan Ali Wasahua.

Dari catatan yang dirilis website The Seven Summits of Indonesia, tercatat baru 15 pendaki Indonesia yang mengklaim sudah menyelesaikan pendakian ke tujuh puncak tinggi Indonesia tersebut.

Menyelesaikan misi pendakian tujuh puncak tinggi Indonesia ini menjadi impian seluruh pendaki Indonesia. Namun untuk mewujudkannya tidaklah mudah. Sebab membutuhkan persiapan fisik, mental, perlengkapan, hingga finansial.

"Kalau kita punya niat dan tekad yang kuat, insya Allah akan diberikan jalan untuk mewujudkan keinginan kita, termasuk mewujudkan cita-cita mendaki tujuh puncak tinggi Indonesia," kata Handoko.

Handoko yang sehari-hari bekerja sebagai petani di dataran Waeapo, Pulau Buru ini berhasil melakukan pendakian penuh bergengsi dan ambisius tanpa sponsor. Semua dilakukannya semata-mata karena hobi dan kecintaannya pada aktivitas alam bebas.

(Baca juga: Inilah Sampah Terbanyak yang Dihasilkan Pendaki Gunung di Indonesia)

Hal ini juga berkat dorongan dan motivasi dari rekan-rekannya di KANAL Ambon. Dari catatan perjalanan pendakiannya, alumni Fakultas Ekonomi Universitas Darussalam Ambon ini telah berhasil merampungkan pendakian tujuh puncak tinggi Indonesia atau 7summits Indonesia.

Ketujuh puncak ini yakni empat kali mendaki Gunung Binaya (tertinggi di Kepulauan Maluku), Gunung Latimojong (tertinggi di Sulawesi), Gunung Rinjani (tertinggi di Nusa Tenggara dan Bali), Gunung Kerinci (tertinggi di Sumatera).

Lalu Gunung bukit Raya (tertinggi di Kalimantan), dan Cartensz Pyramid (tertinggi di Papua). Dia menutup misi 7summits di Semeru (tertinggi di Jawa).

Selain mendaki tujuh puncak gunung tinggi yang masuk dalam jajaran 7summits Indonesia. Handoko juga pernah mendaki sejumlah gunung tinggi, salah satunya puncak tertinggi Malaysia yakni Gunung Kinabalu pada tahun 2011.

Selain Kinabalu, dia juga pernah mendaki Gunung Sibela (tertinggi di Kepulauan Maluku Utara) dan Gunung Leuser (tertinggi di Provinsi Aceh).

"Saya berharap ke depan ada rekan-rekan pendaki dari Maluku juga yang sukses melakukan pendakian 7summits di Indonesia, sehingga bisa bersaing dengan pendaki-pendaki lainnya di Indonesia," tuturnya.

Karena konsistensi dan semangatnya yang bisa memberikan inspirasi bagi para pendaki lain, Handoko beberapa waktu lalu dipercaya untuk menjadi Koordinator Pendaki Indonesia Wilayah Maluku.

Dino Umahuk, pendiri KANAL Ambon yang juga ketua umum pertama organisasi sosial dan pecinta alam ini mengaku bangga atas prestasi yang telah dicapai anggota KANAL. Dia berharap, organisasi yang didirikannya pada 30 Mei 1996 itu tetap eksis dan berkarya.

"Sebagai pendiri saya bangga atas prestasi ini dan berharap KANAL tetap eksis. KANAL harus tetap menjadi rumah bersama dan dapur dan memproduksi dan melahirkan generasi Maluku yang berprestasi dan mampu mengharumkan nama daerah di pentas nasional," tutupnya.

Kompas TV Setelah 3 hari hilang, pendaki yang terpisah dengan rombongannya di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, akhirnya ditemukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com