BANDUNG, KOMPAS.com — Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengaku tak diminta ataupun ada obrolan mahar politik saat dirinya mendaftar calon gubernur ke DPP PDI-P, Juli lalu.
“Sampai saat ini di dalam proses Pilkada, saya merasakan betul tidak ada yang namanya mahar. Itu yang membuat saya bahagia dan mantap mendaftar ke PDI-P,” ujar Iwa dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (28/9/2017).
Iwa mengaku, saat dirinya mendaftar, PDI-P memastikan, proses pendaftaran hingga fit and proper test tidak akan membebani bakal calon dengan biaya apapun.
“Alhamdulillah ini bukan basa-basi sama sekali. Uang pendaftaran pun tidak ada atau semacam jaminan yang diminta oleh PDI-P baik level DPD maupun DPP,” tuturnya.
(Baca juga: Maju Pilkada, Sekda Jabar Siap Bersaing dengan Emil dan Dedi)
Sementara berkaca dari pengalaman Dedi Mulyadi yang mengakui dimintai mahar Rp 10 miliar oleh pihak luar partai agar Golkar mengeluarkan surat rekomendasi, menurutnya upaya seperti itu dalam hajatan politik bisa terjadi. Namun kasus yang terjadi pada Dedi tidak dialaminya.
“Sama sekali tidak ada yang meminta (mahar). Kalau misal ada yang SMS saya (minta mahar), karena latar belakang saya auditor, maka saya bakal lakukan konfirmasi pada yang berwenang di level DPP dan DPD. Tapi dipastikan kejadian itu tidak pernah saya alami,” paparnya.
Terkini Lainnya
Terpopuler
Now Trending
