Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Pembangkit Alami Gangguan, Pemadaman Listrik yang Biasanya 3 Jam Jadi 6 Jam

Kompas.com - 28/09/2017, 10:28 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Pasokan gas dari PT Bugak menurun membuat PT PLN Rayon Nunukan menambah jam pemadaman listrik untuk pelanggan. Jika biasanya pemadaman dilakukan selama 3 jam, saat ini pelanggan harus menerima pemadaman listrik selam 6 jam setiap hari.

Dalam jadwal yang disebar melalui akun resmi di media sosial, PLN Nunukan mengakui adanya kerusakan 3 unit mesin PLTMG Sebaung yang mengakibatkan kurangnya pasokan daya listrik. Pemadaman listrik selama 6 jam akan dilakukan hingga tanggal 4 Oktober mendatang.

Sebelumnya, Manager PLN Wilayah Berau Albert Sitompul mengatakan bahwa PT PLN defisit daya hingga 1 megawatt karena adanya kerusakan pada mesin kompresor milik PT Bugak yang bertugas mensuplai gas ke mesin PLTMG milik PLN.

(Baca juga: Listrik Sering Padam, Warga Bawa Barang Elektronik Rusak ke Kantor PLN )

Penanganan kerusakan disebut tidak segera dilakukan oleh PT Bugak sehingga pasokan gas ke mesin PLTMG mengalami kendala.

“Gangguan di pompa HT mesin milik PT Bugak. Setelah kami koordinasikan pompa selesai ada lagi kerusakan di busi,” ujarnya, Kamis (28/9/2017).

Sebelumnya, DPRD Nunukan memanggil PT PLN untuk melakukan rapat dengar pendapat terkait krisis listrik yang terjadi di wilayah perbatasan. Dalam RDP tersebut, anggota dewan mendesak PT PLN segera mencari solusi terkait krisis listrik yang terjadi.

Dalam rapat itu pula, pihak PLN mengatakan akan mendatangkan 6 mesin PLTD yang akan mampu menghasilkan daya 6 megawatt. PLN juga akan membangun pembangkit di Kabupaten Nunukan sebesar 10 megawatt tapi masih terkendala pengadaan lahan.

“Untuk jangka pendek kami harap secepatnya PT PLN mendatangkan 6 mesin PLTD dan jangka panjang pembangunan PLTG 10 MW. Apakah ke presiden atau ke mana, kami akan dukung,” ujar Wakil Ketua DPRD Nunukan Nursan.

 

Kompas TV Di Daerah, Listrik Bisa Padam Hingga 8 Jam Sehari

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com