Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kupang: Kami Baru Pertama Kali Nonton Film G30S/PKI

Kompas.com - 27/09/2017, 23:30 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaku baru pertama kali menonton film G30S/PKI hasil garapan sutradara Arifin C Noer tahun 1984.

Pengakuan warga itu disampaikan kepada wartawan, saat kegiatan nonton bareng (Nobar) pemutaran Film Pengkhianatan G30S/PKI yang digelar Korem 161/Wira Sakti di Lapangan Asrama TNI AD Kuanino Kota Raja, Rabu (27/9/2017) malam.

Adi, salah seorang warga dari Soe mengaku, film ini memberikan wawasan tentang PKI yang menjadi ancaman nyata bagi bangsa Indonesia. "Ini baru pertama kali saya menonton film PKI," ucap bapak berusia 45 tahun tersebut.

Hal senada diceritakan warga lainnya, Ratih Hegeraja. Ia mengaku baru pertama kali nonton film tersebut. Bahkan, gadis kelahiran 1998 ini mengaku belum pernah mendapatkan pelajaran sejarah pemberontakan PKI semasa duduk di bangku sekolah.

"Saya juga baru pertama kali menonton dan belum pernah tahu tentang pelajaran sejarah pemberontakan PKI," ungkapnya.

(Baca juga: MUI Madiun: Film G30S/PKI Akan Diputar di Setiap Masjid dan Ponpes)

Pantauan Kompas.com, suasana cukup ramai dan penuh kebersamaan antara keluarga besar TNI, Polri, dan masyarakat mewarnai pelaksanaan nonton bareng itu.

Acara ini dihadiri sekitar 1.500 warga. Warga terihat begitu antusias menunggu pemutaran film bersejarah berdurasi empat jam itu.

Sebelum pemutaran film, Danrem 161/Wira Sakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, memaparkan sejarah singkat yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 30 September 1965.

"PKI pada tanggal 30 September 1965 telah melakukan penculikan dan pembunuhan secara kejam terhadap Tujuh Jenderal TNI AD," ungkap Teguh.

Menurut Teguh, tujuan dari pemberontakan dan pengkhianatan PKI adalah ingin merongrong dan mengganti Ideologi Pancasila dengan Komunis. PKI berusaha memutar balikan fakta dengan memfitnah akan ada kudeta terhadap pemerintahan yang sah oleh Dewan Jenderal.

"Apa yang terjadi pada 52 tahun silam merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia yang diharapkan jangan pernah terjadi lagi di bumi pertiwi tercinta Indonesia," harap Teguh.

Kompas TV Menkopolhukam Wiranto memberikan keterangan pers terkait isu penyelundupan 5.000 senjata dan nobar G30S/PKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com