Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Terjang Rita Widyasari, Putri Mantan Bupati yang Raih Sederet Penghargaan

Kompas.com - 27/09/2017, 14:51 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (26/9/2017).

Rita menegaskan, saat ini dirinya sedang berada di Jakarta untuk menerima penghargaan dari Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNA PA RI). Dia tidak merasa ada panggilan oleh KPK, sampai pada status tersangka yang menjeratnya.

“Saya di Jakarta untuk menerima ini, eh angin melawan arah,” kata Rita seraya mengunggah surat undangan penghargaan dari BPI KPNA PA RI melalui akun Facebooknya.

Belum ada keterangan resmi dari KPK terkait masalah itu, demikian juga Rita.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kukar, Marli mengatakan, KPK datang tiba-tiba dan membawa semua berkas dokumen dari Pemkab Kukar.

KPK juga tidak menjelaskan duduk permasalahan yang menjerat Rita. Namun empat buah mobil mewah, sejumlah uang dalam pecahan dolar turut diamankan KPK.

“Datang langsung periksa berkas di seluruh ruangan, dokumen-dokumen dibawa. Tidak tahu ada kasus apa,” kata Marli.

Sementara itu, suasana Rumah Dinas Bupati Kukar tampak seperti biasa. Petugas Satpol PP masih berjaga di luar, tampak aktivitas beberapa penjaga rumah dan asisten rumah tangga. Calon Gubernur Kaltim 2018 Rita menjabat sebagai pada dua periode tahun 2010-2015 dan 2016-2021.

(Baca juga: Giat Ikuti Sosialisasi Anti-korupsi, Bupati Rita Widyasari Kini Jadi "Pasien" KPK)

Pada periode pertama, Rita berpasangan dengan Gufron Yusuf, sedangkan pada periode kedua atau 2016-2021, Rita berpasangan dengan Edi Damansyah.

Jelang Pemilihan Gubernur Kaltim 2018, Rita merupakan calon tunggal yang diusung Partai Golkar Kaltim. Dukungan langsung diberikan oleh Ketua Umum Golkar, Setya Novanto.

Sejak awal tahun 2017, Rita mulai menyusun kekuatan politik. Berbagai rilis lembaga survei menyatakan, suara Rita berada dalam polling tertinggi. Rita bahkan siap maju melalui jalur independen, jika tidak ada partai yang dapat dijadikan perahu menuju Pilkada 2018.

Meski demikian, hingga saat ini Rita belum menentukan calon wakilnya pada Pilkada 2018. Rita juga masih kerabat dari Gubernur Kalimantan Timur periode 2008-2013 dan 2013-2018, Awang Faroek Ishak. Awang juga berasal dari Kutai Kartanegara.

Menjabatnya Rita sebagai kepala daerah tidak lantas mempererat kekerabatan keduanya, mereka bahkan kerap bersinggungan terkait masalah dana bagi hasil (DBH) migas.

Sebelum benar-benar siap maju pada pemilihan gubernur, Rita terlebih dahulu meminta pendapat para ulama besar.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com