Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembacokan Satu Keluarga di Ngawi, Ibu Korban Kritis

Kompas.com - 27/09/2017, 08:24 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

NGAWI, KOMPAS.com - Ibu korban pembunuhan Neny Agustin, Sumiyati (45) dirawat di RSU Ngawi, Rabu ( 27/9/2017). Sumiyati masih kritis setelah dibacok calon menantunya, Mahmudi saat datang hendak melamar korban.

"Sampai saat ini ibu korban masih kritis. Kami belum bisa mengambil keterangan ibu korban untuk mengetahui penyebab Mahmudi nekat menghabisi nyawa calon istri dan keluarganya," ujar Kapolsek Jogorogo, AKP Budi Cahyono yang dihubungi Kompas.com, Rabu ( 27/9/2017).

Menurut Budi, Sumiyati mengalami luka pada bagian leher sebelah kiri dan jari telunjuk kiri putus. Sementara kondisi kakek dan tetangga korban yang juga ikut dibacok sudah berangsur-angsur pulih.

Mengenai motif pembacokan yang dikabarkan karena lamaran Mahmudi mempersunting Neni ditolak keluarga, Budi belum bisa memastikannya. Polisi masih menggali keterangan dari tetangga korban yang mengetahui peristiwa itu.

(Baca juga: Pembacokan 1 Keluarga di Ngawi, Calon Istri Pelaku Akhirnya Meninggal)

Bahkan hingga kini, sambung Budi, polisi masih mencari pelaku. Ia mendapatkan informasi, seusai membacok calon istri dan keluarganya, Mahmudi melarikan diri ke hutan wilayah Ngrambe Ngawi.

Budi menambahkan, jenazah korban sudah dimakamkan di Dusun Kapungan, Desa Dawung, Kecamatan Jogorogo.

Diberitakan sebelumnya, insiden pembacokan satu keluarga di Dusun Kapungan, Desa Dawung, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi berujung tragis. Neny Agustin (17), pacar atau calon istri pelaku meninggal dengan luka bacok yang serius pada lehernya. 

"Neny Agustin, calon istri pelaku meninggal setelah dirawat beberapa jam di Rumah Sakit Attin Ngawi. Korban meninggal lantaran mengalami luka bacokan yang serius pada lehernya," tutur Budi. 

Kompas TV Kurang dari 3 hari pasca-kejadian, pelaku pembacokan pakar teknologi informasi Institut Teknologi Bandung, Hermansyah, akhirnya ditangkap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com