Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mempelai Pria Berjuang Hafal Pancasila Semalaman demi Nikahi Kekasih

Kompas.com - 26/09/2017, 16:18 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sudibyo (40) menjadi pria yang paling bahagia pada hari ini, Selasa (26/9/2017).

Warga Kampung Badran, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, ini resmi menikahi wanita idamannya, Warsini Haryati (43).

Sebelumnya, jejaka ini menyunting janda beranak dua itu secara siri. Selama lima tahun pernikahan pasangan ini tidak diakui negara. Kini keduanya memiliki akte nikah sebagai bukti mereka resmi telah menikah sesuai peraturan perundang-undangan.

Sudibyo dan Warsini merupakan satu dari delapan pasangan yang menikah di atas mobil pemadam kebakaran (damkar) di pintu keluar kantor DPRD DI Yogyakarta, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Selasa (26/9/2017).

Pernikahan mereka disaksikan langsung Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Sudibyo menikahi Warsini dengan mahar berupa teks Pancasila dan seperangkat alat salat.

Mahar itu merupakan syarat untuk mengikuti program nikah gratis bertajuk "Nikah Bareng Pancasila Sakti". Sudibyo pun harus melafalkan lima sila dalam Pancasila sebelum mengucapkan ijab kabul.

(Baca juga: Jokowi: Saya Banyak Terima Aduan Masyarakat gara-gara Raisa Menikah )

Pernikahannya dengan Warsini itu merupakan pengalaman pertamanya yang dinilainya selalu dialami setiap orang. Namun menikah dengan mahar teks Pancasila dan harus mengucapkan lima sila ketika ijab kabul menjadi pengalaman yang luar biasa baginya.

Bukan tanpa sebab, dia harus menghafalkan lima sila sehari sebelum pernikahan berlangsung. Hal itu dilakukannya agar tak salah mengucap ketika proses akad berlangsung.

“Takutnya grogi dan salah mengucapkan, makanya saya hafalkan semalaman biar tidak salah ucap,” kata Sudibyo ketika berbincang dengan Kompas.com di atas mobil damkar, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Selasa (26/9/2017).

Sudibyo mengaku bangga, senang, dan bahagia bisa mengikuti nikah massal tersebut. Apalagi pelaminannya di atas mobil damkar yang disebut-sebut baru pertama kali dilakukan di Indonesia dan dunia tersebut. Status menikahnya pun tak diragukan lagi setelah namanya dan istrinya tertera di akta nikah.

“Yang paling membanggakan itu saya harus mengucapkan Pancasila di atas damkar dan itu harus hapal karena saksinya bukan tamu undangan saja, tetapi pejalan kaki dan pengunjung Malioboro,” kata Sudibyo.

Dia mengaku memang memiliki keinginan untuk menikahi Warsini secara resmi setelah tahun baru Agama Islam.

Doanya pun terwujud setelah mendapatkan informasi jiak ada nikah gratis yang diadakan pemerintah Kota Yogyakarta. Lantas ia pun mendaftarkan dirinya dan Warsini agar bisa mengikuti nikah massal tersebut.

“Awalnya saya dapat informasi dari temen yang ada di kantor kecamatan kalau ada nikah gratis. Akhirnya saya daftar dan alhamdulillah bisa menikah,” kata Sudibyo yang mengenakan pakaian adat Palembang tersebut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com