Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Sekolah di Banjarnegara Dirusak Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 26/09/2017, 09:31 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Bangunan Sekolah Dasar Negeri 2 Lebakwangi, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, Jawa Tengah dirusak orang tak dikenal, Minggu (24/9/2017) dini hari. Aksi pengrusakan tersebut menyebabkan sejumlah kaca ruang kelas pecah dan taman sekolah itu porak-poranda.

Penjaga SDN 2 Lebakwangi, Sarkam mengatakan, sedikitnya ada empat kaca ruang kelas dan 26 pot tanaman hias rusak. Tidak ada barang inventaris sekolah yang hilang dicuri oleh para pelaku.

Sarkam memperkirakan, aksi pengrusakan tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Sebab, saat pertama kali diketahui, pecahan pot yang berserak di halaman dan atap sekolah itu masih terlihat kering.

"Malam minggunya hujan sampai menjelang subuh, jadi diperkirakan dirusaknya setelah hujan reda," katanya ketika ditemui di lokasi, Senin (25/9/2017).

(Baca juga: Kisah Anak-anak Berkebutuhan Khusus yang Sekolah di SD Negeri)

Para pelaku dengan leluasa melakukan aksinya sebab SD yang masuk wilayah RT 1 RW 1 Dusun Siwaru, Desa Lebakwangi tersebut berada di tepi hutan pinus. Sedangkan perkampungan warga yang terdekat yaitu Dusun Siwaru jaraknya hampir satu kilometer.

Kapolsek Pagedongan, Iptu Suharno, mengatakan, pengrusakan ini diduga dilakukan oleh sejumlah remaja yang sedang pesta minuman keras. Dugaan ini diperkuat oleh penemuan sejumlah plastik berbau minuman keras di lokasi.

“Kemungkinan dilakukan oleh sekelompok remaja yang mabuk-mabukan di kompleks sekolah, dari hasil pemeriksaan sementara, kami menduga ini ulah orang dari luar desa, datangnya dari kecamatan sebelah (Kecamatan Bawang),” katanya.

Atas kejadian itu, pihak sekolah mengalami kerugian sekitar Rp 1 juta. Hingga Senin (25/9/2017) siang, pecahan kaca dan serpihan pot yang berserakan sudah dibersihkan. Sementara kegiatan belajar mengajar juga telah berjalan secara normal.

Aksi pengrusakan yang terjadi di SDN 2 Lebakwangi, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, Jawa Tengah bukan pertama kali ini terjadi. Sebelumnya, sudah empat kali sekolah ini dirusak atau bahkan disatroni maling.

Salah satu guru SDN 2 Lebakwangi, Ardi Hermawan menceritakan, pada tahun 2015, atap dapur sekolahnya dijebol oleh pencuri. Bersamaan dengan kejadian itu, sedikitnya ada tiga unit tabung gas melon milik sekolah raib.

Selang satu tahun, pada 2016, sekolahnya kembali disatroni pencuri. Kali ini pencuri menjebol pintu besi di ruang kantor dan menggondol satu set piano elektrik, satu laptop, dan printer milik sekolah.

“Guru-guru disini terpaksa iuran untuk mengganti barang-barang yang rusak dan dicuri, karena barang yang dicuri sangat penting untuk operasional kegiatan belajar mengajar. Semua guru, termasuk yang honorer dan penjaga sekolah iuran,” katanya.

Sejak saat itu, lanjut Ardi, sekolahnya semakin sering disusupi orang untuk berbuat maksiat ketika malam hari. Hal ini terlihat dari banyaknya bekas bungkus minuman keras, kartu remi, hingga alat kontrasepsi yang kadang ditinggalkan para penyusup.

“Ini sudah bisa dikatakan sebagai bentuk pelecehan terhadap institusi pendidikan. Bayangkan jika barang-barang yang ditinggalkan ini ditemukan oleh siswa, pasti akan mempengaruhi psikologis mereka,” ujarnya.

Ardi berharap pihak kepolisian lebih serius dalam menangani kasus yang sudah terjadi berulang-ulang tersebut. Keterbatasan tenaga penjaga sekolah yang menjadi titik lemah sistem keamanan seharusnya dapat ditutup dengan intensitas patroli kepolisian di wilayah setempat.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com