Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Bunuh Paranormal karena Jengkel Istrinya Tak Kunjung Sembuh

Kompas.com - 26/09/2017, 08:13 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Tujuh pembunuh Sugeng Raharjo (35), paranormal di Desa Klidang Los, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menjalani rekontruksi di lapangan tenis Mapolres Kendal, Senin (25/9/2017) sore. Ada 34 adegan yang diperagakan oleh 7 pelaku.

Rekonstruksi diawali dengan penjemputan korban oleh salah satu tersangka, Dw (37), warga Batang, dengan menggunakan sepeda motor. Sesampainya di daerah Darupono Kaliwungu Selatan, Kendal, pelaku yang dibonceng korban minta diturunkan.

Di tempat itu, rupanya sudah menunggu 6 orang teman Dw yang membawa mobil. Mereka adalah W (suami Dw), A, S, B ,D, dan K , (semuanya warga Boja Kendal). Korban lalu disekap dan dimasukkan ke dalam mobil kemudian dibunuh.

Setelah korban tak bernyawa, pelaku kemudian membuang korban di tempat sepi di Kabupaten Temanggung.

(Baca juga:Bayar Rp 150 Juta tetapi Penyakit Tak Kunjung Sembuh, Dewi Bunuh Paranormal)

Menurut pengakuan Dw, dirinya tidak tahu bahwa korban dibunuh oleh suami dan teman-temannya. Sebab tujuan awal dia menjemput korban adalah ingin meminta pertanggungjawaban.

“Saya meminta Sugeng supaya mau bertanggung jawab. Sebab dia belum bisa menyembuhkan penyakit saya. Padahal saya sudah mengeluarkan uang sekitar Rp 150 juta untuk biaya pengobatan itu,” kata Dw.

Dia mengaku sudah 17 tahun menderita sakit pembengkakan hati. Ibu beranak 4 tersebut, menempuh pengobatan alternatif di sela pengobatan medis. Namun hasilnya tak kunjung memuaskan.

“Saya kenal dengan Sugeng sudah sekitar 6 bulan lalu. Yang memperkenalkan, teman saya,” ujarnya.

Dw menjelaskan, selain telah meminta uang pengobatan, korban juga meminjam uang kepada dirinya sebesar Rp 50 juta rupiah. Saat ditagih, korban selalu tak jelas menjawab.

“Mungkin karena jengkel, suami saya nekat melakukan perbuatan itu,” tuturnya.

Sementara itu, W (suami Dw), usai menjalani rekonstruksi mengaku, dirinya membunuh korban karena jengkel. Setelah berhasil membunuh dan membuang mayat korban W, dia memberi upah uang kepada teman-temannya itu, antara Rp 150.000 hingga Rp 500.000.

“Setelah kami bunuh, korban kami masukkan ke dalam karung,” tambahnya.

Kasatreskrim Polres Kendal AKP Aris Munandar mengatakan, motif pembunuhan dikarenakan korban sebagai paranormal tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Padahal pasiennya, Dw, sudah mengeluarkan uang ratusan juta untuk berobat.

"Usai membunuh, pelaku panik, lalu korban dibuang ke kebun karet di Temanggung,” kata Aris.

Akibat perbuatannya itu, para pelaku dijerat pasal 340, 338 170 dan 351 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

 

 

Kompas TV Polisi menangkap tersangka di rumahnya di kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Jumat kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com