Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos: Logistik untuk Pengungsi Gunung Agung Cukup

Kompas.com - 23/09/2017, 23:06 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa logistik untuk warga di sekitar Gunung Agung, Karangasem, Bali, yang mengungsi sejak statusnya dinaikkan awas sudah cukup.

Hingga kini, pemerintah sudah menyalurkan separuh dari dari 100 ton beras yang termasuk cadangan beras pemerintah (CBP) kepada para pengungsi.

"Kami terus melakukan update data jumlah pengungsi dan titik pengungsian yang kian bertambah. Saya ingin sampaikan bahwa Insya Allah logistik dalam jumlah yang sangat cukup," katanya seusai menghadiri Jambore Kampung Siaga Bencana (KSB) se-DIY tahun 2017 di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) Pundong, Bantul, Sabtu (23/9/2017) petang.

Politisi PKB ini mengatakan, jika nantinya jumlah beras kurang, maka Gubernur Bali bisa mengeluarkan SK darurat untuk mengeluarkan 200 ton beras CBP.

"Ini (logistik) harus terdistribusi di sentra-sentra pengungsian. Tapi kan pergerakan titik-titik (Pengungsi) itu kemungkinan akan terus bertambah. Pusat informasi terus melakukan update data," ujarnya.

(Baca juga: Asap Solfatara Terlihat di Puncak Gunung Agung)

Kemensos juga telah mengirim tim Layanan Dukungan Psikososial dari Bali, Jatim dan Jakarta. Para petugas ini nantinya akan memberikan pendampingan para pengungsi khusus psikososial karena sangat mungkin para pengungsi ini tertekan psikologinya.

Hal ini mungkin terjadi karena para pengungsi memikirkan harta benda yang ditinggalkan seperti hewan ternak yang belum dievakuasi hingga tanaman yang siap panen.

"Di antara mereka mungkin punya tanaman siap petik, siap panen, ternak yang tidak terbawa, sangat mungkin mengganggu ketenangan mereka di tempat pengungsian. Makanya setelah mereka sampai di pos pengungsian, pada saat itu juga harus dilakukan proses konseling," tuturnya.

Khofifah pun meminta kepada semua pihak untuk ikut membantu para pengungsi.

"Jikalau ada kesempatan ke sana secara fisik kita (ke sana), jikalau punya kesempatan membantu kebutuhan logistik kita lakukan, dan jikalau keduanya belum memungkinkan kita bantu dengan memohon kepada Allah," ucapnya.

Tak lupa dia mengingatkan jika di Indonesia merupakan wilayah yang terdampak bencana.

"Apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DIY, terutama relawan-relawan KSB (Kampung Siaga Bencana) yang luar biasa, Tagana DIY yang sangat tangguh bisa menjadi referensi strategis bagi seluruh KSB dan Tagana lain di seluruh Indonesia," pungkasnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com