Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Klub Vespa Legendaris dan Saudara yang Tidak Pernah Habis

Kompas.com - 23/09/2017, 19:18 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mataram Scooter Club (MSC) merupakan klub vespa legendaris di Yogyakarta. Ribuan anggotanya terdiri dari berbagai kalangan membuat persatuan klub ini tetap solid meski sempat vakum beberapa tahun.

Dirman Tri Susanto, Ketua MSC, mengatakan, anggota klubnya saat ini mencapai sekitar 1.300 orang yang terdiri dari 7 distrik yang berada di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Adapun ke-7 distrik yakni, Skoter Salam (Skotsa) yang berlokasi di Salam Magelang, Papses di Sleman, Vespa Owner Club (VOC) di Sleman Utara, Jakal, Ngayogyakarta di Kota Yogyakarta, ISC di Imogiri, dan Swat di Wates, Kulonprogo.

"Awalnya dulu delapan, dan Paseban berdiri sendiri," katanya saat ditemui di acara Indonesia Scooter Festival 2017 di Jogja Expo Center (JEC) Banguntapan, Bantul, Sabtu (23/9/2017).

Dirman yang berasal dari Gulon Salam, Magelang, baru 6 bulan terpilih menjadi Ketua MSC. Dia dipilih oleh seluruh anggota yang memiliki kartu tanda anggota.

"Sebagai ketua klub, lebih banyak sukanya dibandingkan duka, memang dalam sebuah komunitas ada berbagai latar belakang kadang perbedaan pendapat pasti ada. Tetapi karena kekompakan kami hal itu bisa diselesaikan dengan baik," tuturnya.

(Baca juga: " Di Sini Punya Prinsip, Jika Kamu Vespa Maka Kamu Saudara" )

"Sukanya, di vespa itu saudara tidak pernah habis, setiap daerah pasti memiliki tempat singgah," lanjut dia.

Wiwit Wiji Siswo Bayu, salah satu sesepuh MSC, menambahkan, cerita pertama kali memilih pengurus klub dilakukan dengan cara unik.

Pada tahun 1997, seluruh anggota diajak untuk touring sampai ke Pantai Sundak di Gunungkidul. Siapa yang sampai terlebih dahulu mengambil nomor urut. Nomor urut 1 sampai 27 yang menjadi pengurus pertama.

"Yang pertama yang melantik anggota," katanya.

MSC sempat vakum pada tahun 2003. Lalu mereka bangkit dan kembali pada tahun 2008.

"Tahun 2008 MSC Bangkit, sekarang MSC Bersatu," imbuh dia.

Wiwit memiliki nomor urut anggota 002. Meski memiliki ribuan anggota, MSC masih terbuka bagi siapa yang ingin bergabung. Awalnya mereka mengharuskan anggota touring ke wilayah Jawa Tengah agar mendapatkan cap atau pengenal dari wilayah tujuan.

Lalu mereka mengubah kebijakan tersebut bagi yang ingin menjadi anggota harus touring sampai ke wilayah luar Jateng. Calon anggota baru ditentukan wilayah mana atau klub mana yang dituju.

"Saat ini, untuk bisa menjadi anggota harus sebanyak 15 orang, jika belum ada ya ditunggu sampai jumlah minimal," ungkapnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com