Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Lingkungan, 35 Gubernur dari 9 Negara Akan Kumpul di Balikpapan

Kompas.com - 21/09/2017, 10:32 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Gubernur dari 35 provinsi dan negara bagian di seluruh dunia akan bertemu di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur dalam pertemuan yang berlangsung 25-29 September 2017.

Mereka berniat menyepakati aksi regional, nasional, hingga global untuk terus menghambat laju deforestasi atau penggundulan hutan, mendorong pembangunan berkelanjutan, dan mengatasi perubahan iklim.

Pertemuan para anggota Satuan Tugas Gubernur untuk Hutan dan Iklim (Governors’ Climate and Forests Task Force atau GCF) itu rencananya akan menghasilkan kesepakatan "Balikpapan Statement". 

Balikpapan Statement ini merupakan pesan dan pernyataan terkait tiga agenda utama.

Pertama, mengidentifikasi bagaimana yurisdiksi menghasilkan komoditas pertanian secara berkelanjutan melalui kerja sama dengan konsumen agar mengurangi deforestasi.

Agenda kedua adalah perlindungan hak-hak masyarakat adat dan pada saat yang sama meningkatkan kesejahteraan mereka khususnya yang tinggal di wilayah negara bagian dan provinsi anggota GCF.

Agenda ketiga adalah mencari cara untuk menjamin bahwa anggota GCF bisa meraih pendanaan yang diperlukan untuk mengurangi deforestasi, mendukung pembangunan rendah emisi, dan melindungi hak-hak masyarakat adat.

"Para gubernur dari berbagai negara ini memandang optimistis pembentukan inisiatif global baru yang berani untuk memerangi perubahan iklim dengan cara melindungi hutan dan hak dan kesejahteraan orang yang bergantung padanya," kata Bernardinus Steni dari Badan Sekretaris Pengurus Institute Penelitian Inovasi Bumi (INOBU) melalui siaran pers, Jumat (21/9/2017).

(Baca juga: Perkebunan Sawit Penyumbang Terbesar Deforestasi di Kalimantan Timur)

Sebanyak 35 wilayah yang diwakili para gubernur itu bisa dikatakan sebagai tempat bagi sepertiga hutan di bumi. Wilayah mereka berada di sembilan negara, yakni Brazil, Kolombia, Indonesia, Pantai Gading, Meksiko, Nigeria, Peru, Spanyol, dan Amerika Serikat.

Provinsi dan negara bagian di wilayah tropis ini melaksanakan program-program pendekatan yurisdiksi untuk melindungi hutan dan iklim, dan juga untuk meningkatkan penghidupan pedesaan.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa menghentikan deforestasi tropis dan memulihkan lanskap yang rusak adalah kunci untuk memerangi perubahan iklim dan dapat menggantikan sampai sepertiga dari emisi gas kaca global.

Karena itu, dalam pertemuan kali ini para gubernur itu akan menunjukkan kepemimpinan masing-masing dalam mengatasi perubahan iklim sub-nasional.

Contohnya, Gubernur Tião Viana dari Acre, Brazil, akan membahas bagaimana Acre telah mengurangi sampai setengah rata-rata angka deforestasinya dalam sepuluh tahun terakhir. Pada saat yang bersamaan, Viana juga menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif untuk rakyatnya.

Anggota GCF lainnya juga akan membahas mengenai keterlibatan mereka di proses global, seperti Memorandum Under 2 yang dipimpin oleh California, di mana negara bagian dan provinsi berkomitmen konkret terhadap target pengurangan emisi gas rumah kaca.

Para gubernur ini mengggerakan pendekatan kolaboratif untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan terkait hutan di seluruh negara bagian dan provinsi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com